Tekno  

StartUp AI Jepang ‘Sakana’ Siap Tandingi Kecerdasan Buatan Produksi Silicon Valley

Memasuki tahun pertama berdiri, Sakana AI, startup kecerdasan buatan berbasis di Tokyo yang diprakarsai mantan peneliti Google mengatakan telah menyiapkan dana sebesar 30 juta dolar AS untuk mengembangkan model AI baru dengan pendekatan baru.

Nikkei melaporkan Selasa (16/1), putaran pendanaan tahap awal dipimpin oleh perusahaan modal ventura AS, Lux Capital, dengan partisipasi dari Khosla Ventures, perusahaan modal ventura AS lainnya yang terkenal dengan investasi awalnya di Open AI.

Cabang VC dari Sony Group Jepang dan raksasa telekomunikasi NTT dan KDDI juga berpartisipasi. Investor lainnya termasuk Jeffrey Dean, kepala ilmuwan Google, dan Miyako Capital, yang berbasis di Kyoto.

Dalam sebuah wawancara, pendiri Sakana, David Ha mengatakan pendanaan tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada penelitian dan pengembangan untuk satu atau dua tahun ke depan.

“Ada ruang untuk mengembangkan pendekatan dan ide baru terhadap AI,” kata Ha.

Ha mengatakan, di saat perusahaan-perusahaan yang ada berfokus pada pelatihan sistem berskala besar yang memerlukan daya komputasi yang signifikan, Sakana memilih menjajaki cara untuk mengembangkan sistem berdasarkan jaringan “agen” yang lebih kecil yang mungkin lebih hemat sumber daya.

“Dengan beroperasi di Tokyo, Sakana dapat membedakan dirinya dari para pesaingnya di Silicon Valley, yang berlomba untuk mendapatkan talenta AI dan sumber daya komputasi terbaik,” kata Ha, seraya menambahkan bahwa peneliti AI terkemuka Jepang kurang dihargai dalam kompetisi akuisisi talenta global.

Sakana, yang berarti ikan dalam bahasa Jepang, didirikan tahun lalu oleh Ha, yang memimpin tim riset Google Brain di Tokyo, dan Llion Jones, salah satu penulis makalah tentang model AI yang kini banyak digunakan di aplikasi seperti chatbot ChatGPT milik OpenAI. rmol news logo article.(Sumber)