News  

Sadis! Suami di Jember Aniaya Istri Hingga Disekap di Kandang Sapi Karena Tak Izin Saat Pergi Kerja

Seorang istri bernama Supiati atau akrab disapa Bu Tika (48) dianiaya hingga disekap di kandang sapi oleh suaminya, Hermawan alias Toheri (51).

Peristiwa ini terjadi di dekat rumahnya di Dusun Krajan, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember. Supiati diselamatkan pada Kamis (7/3).

“Kami mendapat laporan warga mendengar suara perempuan minta tolong dari arah gudang. Saat didatangi, ada perempuan yang ternyata korban KDRT,” kata Kapolsek Wuluhan, AKP Solikhan Arief, Sabtu (16/3).

Motif: Amarah
Menurut penuturan korban ke polisi, awalnya terjadi cekcok antara korban dan suaminya gara-gara korban pergi bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Medan, Sumatera Utara, dan tidak pamit dengan suaminya selama dua bulan.

“Berangkat sekitar 23 Desember 2023, pulang Senin (4/3) itu. Jadi sekitar dua bulanan kerja di luar Pulau Jawa itu. Korban menurut pengakuannya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sana,” kata Arief.

Babak Belur Disiksa
Korban pulang dari Medan pada Senin (4/3). Malam harinya, korban dengan suaminya cekcok. Bahkan korban dari pengakuannya mengalami penganiayaan:

“Dipukul pakai batang kayu dan tangan kosong oleh pelaku (suaminya), sehingga hampir di sekujur tubuhnya korban mengalami luka lebam terutama di bagian kepala dan badannya,” kata mantan KBO Satreskrim Polres Jember ini.

Tidak selesai sampai di situ, lanjutnya, saat Kamis (7/8) malam sehabis Magrib, korban kemudian dikurung di dalam kandang sapi kosong. Tangannya diikat menggunakan tali dan rantai di tiang dalam kandang.

“Tujuannya diikat itu, agar korban tidak kabur. Tapi beruntung sekitar pukul 9 malam korban dapat kabur dari dalam kandang. Kemudian melarikan diri ke gudang itu, kemudian diselamatkan warga. Selanjutnya oleh warga diantar ke Polsek Wuluhan untuk mendapat perlindungan,” ulasnya.

Unit PPA Satreskrim Polres Jember dan juga DP3AKB setempat turun tangan menangani korban.
Pelaku Ditangkap

“Untuk pelaku sudah kami amankan langsung tadi malam oleh Unit Satreskrim Polsek Wuluhan, dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik di Polsek Wuluhan,” ujarnya.

Punya 3 Anak
Arief juga menambahkan, pasangan suami istri yang terlibat kasus KDRT itu diketahui memiliki 3 anak. Diketahui untuk anak yang paling bungsu, saat ini juga mendapat perhatian trauma healing. Karena mengetahui langsung tindak penganiayaan yang dilakukan bapak terhadap ibunya itu.

“Anaknya ada 3. Anak pertama kerja di Bali, yang anak kedua ikut mbahnya di Bondowoso. Nah yang satu masih kecil kelas 6 SD ini ikut dengan orang tuanya, dan karena mengetahui kejadian yang dialami ibu dan bapaknya. Agar tidak trauma kami dampingi,” kata Arief.

“Kita ajak jalan-jalan. Juga ke pondok pesantren setempat. Karena anak ini katanya mau mondok, dan nanti akan kami bantu, agar bisa mondok. Bertujuan agar memulihkan traumanya. Karena anak sekecil ini khawatir daya ingatnya kuat,” ujar Arief.

(Sumber)