Berkat Pelatih Asal Solo, Sosok Pebulutangkis Guatemala Kevin Cordon Cetak Sejarah di Olimpiade

KISAH Kevin Cordon, pebulutangkis Guatemala yang ternyata punya pelatih asal Solo hingga berhasil cetak sejarah di Olimpiade akan diulas oleh Okezone. Sebab, Kevin Cordon benar-benar mencuri perhatian pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

Ajang Olimpiade sendiri diketahui akan kembali bergulir dalam waktu dekat. Olimpiade Paris 2024 akan memperlombakan 329 dari 32 cabang olahraga, di mana salah satunya ada bulutangkis.

Bagi para atlet, termasuk bulutangkis, meraih medali di pentas Olimpiade tentu saja jadi puncak kesuksesan bagi mereka. Bagaimana tidak, selain karena ajang ini tidak digelar setiap tahun, tidak sembarang atlet yang bisa ikut bermain di Olimpiade.

Hanya atlet-atlet yang memiliki catatan apik dan lolos kualifikasi saja yang ikut bertarung di Olimpiade. Belum lagi, persaingan saat berada di ajang ini juga merupakan hal yang mudah karena semuanya jelas mengincar kemenangan.

Namun berbicara tentang cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade, pencinta bulutangkis dunia tentu tidak akan lupa bagaimana kejutan yang terjadi di Olimpiade Tokyo 2020. Tepatnya, kejutan datang dari sektor tunggal putra.

Ya, semifinalis Olimpiade Tokyo 2020 benar-benar di luar dugaan. Anthony Ginting, Viktor Axelsen, dan Chen Long mungkin tidak mengejutkan. Namun, kehadiran pebulutangkis asal Guatemala, Kevin Cordon, membuat gempar kala itu.

Kevin Cordon kala itu adalah tunggal putra yang hanya menduduki peringkat 59 dunia. Negara asalnya, yakni Guatemala, juga bukan negara yang gila bulutangkis. Di Olimpiade saja, negaranya hanya pernah meraih satu medali sepanjang sejarah.

Meski begitu, perjuangan Cordon kala itu tidak mudah. Untuk bisa melaju ke babak semifinal, ia harus mengalahkan banyak tunggal putra hebat dari berbagai negara. Salah satunya adalah Heo Kwang-hee asal Korea Selatan yang ia kalahkan di perempatfinal dengan skor 21-13 dan 21-18.

Usut punya usut, rupanya kesuksesan Kevin Cordon menembus semifinal Olimpiade Tokyo 2020 tidak lepas dari peran pelatihnya, Jose Maria Solis. Namun yang menarik, pelatih Cordon ini bekerja untuk pelatih asal Solo, yakni Muammar Qadafi.

Jadi jika diruntut, ada peran pelatih Indonesia dalam keberhasilan Kevin Cordon mengukir sejarah di Olimpiade. Sayangnya, kiprah Cordon hanya sampai semifinal saja.

Cordon harus tumbang atas Viktor Axelsen (Denmark). Lalu, dia kalah dari Anthony Ginting di perebutan medali perunggu. Meski begitu, hal itu cukup untuk membuat namanya dikenang pecinta bulutangkis dunia. Menarik untuk menyaksikan kejutan lain di Olimpiade Paris 2024.(Sumber)