Reliji  

Ini Cara Rasulullah SAW Menyikapi Istri Cemburu dan Pertengkaran Dalam Rumah Tangga

Ternyata Rasulullah SAW dan pasangannya juga punya urusan keluarga. Sebagai pasangan suami istri, keduanya pun mengalami naik turun dalam rumah tangganya, mulai dari perselisihan hingga pertengkaran.

Setiap orang harus memimpikan keluarga yang sakinah. Keluarga sakinah bukannya tanpa masalah. Permasalahan, perbedaan pendapat bahkan perdebatan itulah yang membuat kita menghargai ketentraman.

Banyak riwayat yang menceritakan tentang perselisihan antara Nabi Muhammad dan istrinya. Di bawah ini rangkuman cerita dari berbagai sumber.

Kisah Istri Rasulullah yang Pencemburu

Menukil buku Rahasia Rumah Tangga Rasulullah oleh Yola Hemdi, masalah dalam rumah tangga bisa bersumber dari karakter diri pasangan. Setiap istri pasti memiliki sifat cemburu, sama halnya dengan salah satu istri Rasulullah SAW, Aisyah, yang ternyata pencemburu berat.

Semua istri Rasulullah SAW saling berlomba untuk mendapatkan hati sang suami. Namun, terkadang apa yang dilakukan Aisyah RA kerap berlebihan sehingga membuat hati Rasulullah SAW gusar.

Suatu kali seorang istri Nabi SAW membawakan nampan makanan dan hendak menjamu Rasulullah SAW. Sangatlah wajar bila seorang istri menyajikan makanan bagi suaminya.

Namun, Aisyah RA yang dibakar cemburu memukul nampan itu sehingga isinya berhamburan ke lantai. Rasulullah SAW berkata kepada para tamu-tamu yang menonton kejadian itu, “Ibu kalian sedang cemburu, biasalah!” Ungkapan enteng Rasul meredakan suasana dan kejadian itu.

Dalam sebuah riwayat, Aisyah berkata, “.. Dialah Zainab binti Jahsy yang selalu bersaing denganku untuk mengambil tempat di hati Rasulullah SAW.” (HR. Muslim)

Zainab binti Jahsy RA hanyalah salah satu istri Nabi yang dicemburui Aisyah RA dari beberapa istri Nabi lainya. Aisyah RA juga pernah cemburu kepada Hafsah RA.

Aisyah RA pernah berkata, “Rasulullah SAW senang madu dan sesuatu yang manis-manis. Setiap kali selesai melakukan salat Ashar beliau biasanya menemui istri-istrinya. Tatkala datang giliran Hafsah, beliau lama sekali berada di sisinya sehingga kecemburuanku muncul.”

Kisah Rasulullah Meninggalkan Istrinya 1 Bulan

Rasulullah SAW pernah mengalami perselisihan dengan istri-istrinya, yang mengakibatkan beliau meninggalkan rumah selama satu bulan. Pangkal masalahnya, para istri Rasulullah SAW ingin hidup mewah karena godaan duniawi yang tengah menghinggapi mereka.

Rasululullah SAW menolak dengan tgas tuntutan yang bersumber dari kelemahan jiwa tersebut. Allah SWT mendukung sikap Rasulullah SAW dengan menurunkan ayat untuk memperingatkan para istri nabi.

Akibat peristiwa tersebut, Rasulullah SAW meninggalkan istri-istrinya selama sebulan, ada yang menyebutnya 29 hari dan ada yang 30 hari. Pada saat itu, Rasulullah SAW menerima wahyu Allah melalui surat Al Ahzab ayat 28-29:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ إِن كُنتُنَّ تُرِدْنَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلًا

Arab-Latin: Ya ayyuhan-nabiyyu qul li`azwajika ing kuntunna turidnal-hayatad-dun-ya wa zinataha fa ta’alaina umatti’kunna wa usarriḥkunna sarahan jamila

Artinya: Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu: “Jika kamu sekalian menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.

Cara Rasulullah Menyikapi Pertengkaran dengan Istrinya

Pertengkaran muncul karena orang melakukan interaksi, jadi normal saja tidak perlu diperbesar. Dari dua kisah Rasulullah SAW di atas, dapat diambil hikmah bagaimana beliau bersikap saat bertengkar dengan istrinya.

Selalu berbuat lembut dan berkata manis meskipun sedang marah.

Memilih menyendiri untuk menenangkan hati.

Tidak pernah berbuat kasar seperti, memaki bahkan memukul.

Memilih untuk mengalah demi menghentikan pertengkaran.

Wallahu a’lam.