News  

Alasan Gibran Manfaatkan AI Untuk Kampanye Pilpres 2024: Ternyata Anti Medsos

Gibran Rakabuming mengungkap alasan lebih pilih pakai teknologi kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) daripada menggunakan baliho untuk kampanye Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.

Wakil Presiden RI terpilih 2024-2029 itu bercerita awal mula pemakaian AI karena dirinya merupakan sosok yang anti media sosial (medsos), sehingga dirinya tidak suka saat ada wajahnya dipajang dalam baliho.

“Awal-awal pakai AI segala macam, karena saya nggak suka. Misalnya di baliho-baliho itu (ada muka Gibran), kan males kan,” ujar Gibran saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube GK Hebat, dilihat suara.com, Kamis (2/5/2024)

Pengakuan Gibran tidak suka memajang wajahnya di baliho juga tertuang melalui kebijakan yang diterapkan untuk tim media sosialnya, karena anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu melarang timnya mempublikasi wajah Gibran, anak, dan istrinya di media sosial.

“Saya udah bilang nggak suka sosmed, saya juga melarang admin saya memposting foto saya. Karena saya nggak suka, dari awal nggak suka sosmed. Saya melarang foto saya diposting, foto anak istri juga nggak boleh,” ujar Gibran.

Menurut Gibran, penggunaan AI dalam baliho atau berbagai kampanye pemerintah dinilai lebih efektif dan lebih mudah diserap masyarakat. Ini karena menurut Gibran, masyarakat masa kini khususnya anak muda tidak menyukai cara ‘jadul’ dengan memajang wajah berukuran besar di pinggir jalan.

“Cara ini efektif, misalnya pasang baliho dengan muka besar dengan gaya konvensional, itu orang ‘wah udah jelang pemilu’, kalau pasang yang begitu orang lebih aware,” jelas Gibran.

Walikota Solo itu juga mengatakan fenomena promosi ini dinilai lebih efektif, seperti selaiknya lagu ‘Oke Gas’ yang sempat viral di berbagai lini media sosial. Ini karena metode pemasaran tidak dilakukan secara blak-blakan alias bukan hard selling.

“Kita nggak mau ingin time song coblos-coblos. Kita nggak suka hard selling begitu,” pungkas Gibran.

(Sumber)