APRIYANI Rahayu berpotensi cetak sejumlah sejarah di Olimpiade Paris 2024. Pebulu tangkis ganda putri Indonesia itu diketahui akan kembali tampil di Olimpiade untuk kedua kalinya.
Setelah meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, Apriyani kali ini akan mencoba peruntungannya di Paris 2024. Pada Olimpiade Tokyo 2020, pemain berusia 26 tahun itu meraih medali emas bersama Greysia Polii.
Kini, di Olimpiade Paris 2024, Apriyani menggandeng pasangan berbeda. Dia akan berduet dengan pemain yang lebih muda, yakni Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Tentu, Apriyani datang ke Paris untuk mengincar medali emas keduanya di Olimpiade. Meski menghadapi berbagai tantangan dalam persiapannya menuju Olimpiade Paris 2024, peluang untuk merebut medali emas masih terbuka.
Jika pemain asal Konawe itu berhasil meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024, Apriyani akan menorehkan prestasi tersendiri. Sebab, ia akan menjadi orang pertama Indonesia yang bisa meraih dua medali emas di ajang Olimpiade.
Selain itu, pencapaian tersebut akan membuat Apriyani mengikuti jejak para legenda bulu tangkis dunia di sektor ganda putri. Ia akan menjadi pemain ganda putri pertama di dunia yang mampu meraih dua medali emas Olimpiade dengan partner berbeda.
Andai bukan medali emas, melainkan hanya medali perak dan perunggu, Apriyani akan menyamai catatan para legenda bulu tangkis dunia lainnya. Sejauh ini, hanya ada lima pemain ganda putri dunia yang mampu meraih medali di Olimpiade dengan dua pasangan berbeda.
Sebelumnya, ada Gil Young Ah (Korea Selatan), Qin Yi Yuan (China), Yang Wei (China), Gao Ling (China), dan Lee Kyung Won (Korea Selatan). Tidak hanya itu, di lingkup Indonesia, Apriyani akan menjadi pemain ganda putri pertama Tanah Air yang meraih dua medali Olimpiade di sektor tersebut.
Namun begitu, jika berbicara dari sektor lain, saat ini ada nama Liliyana Natsir yang telah mengoleksi 1 medali emas dan 1 medali perak di Olimpiade. Ia meraih titel tersebut di sektor ganda campuran juga dengan pasangan berbeda.
Medali emas diraih Liliyana Natsir bersama Tontowi Ahmad di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Sementara itu, medali perak didapatkannya bersama Nova Widianto di Olimpiade Beijing 2008.
(Sumber)