Pimpinan Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, KH Imam Jazuli turut hadir dalam perayaan Harlah PKB ke-26, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2024) malam. Ia menyoroti soal panasnya hubungan antara PKB dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Ia menyatakan, semestinya PKB-NU akur karena sama-sama datang dari kalangan santri. “PKB dan NU harusnya bersama-sama, tapi malah kadang menjengkelkan,” kata Imam, dikutip Rabu (24/7/2024).
Ia juga menceritakan ketika para kader PKB yang mendatanginya, seringkali curhat mengenai hubungan yang kurang harmonis antara struktural NU dan PKB.
Andaipun dua organisasi ini tidak bisa akur, tutur dia, tidak masalah. Jazuli mengingatkan PKB cukup memelihara masyarakat NU kultural saja, tak perlu rangkul yang struktural.
“Struktural bisa dibuat oleh siapa saja, yang terpenting adalah bagaimana kultural NU tetap bersama-sama untuk memastikan kemenangan politik Ahlu Sunnah Wal Jamaah,” ujar dia.
Kemudian, ia menyindir seseorang, tapi tak menyebut nama.“Makanya saya heran, ada orang ngaku Ahlusunnah Wal Jamaah, tapi kerjanya cawe-cawe ngerepoti PKB,” katanya.
Menurutnya, seseorang yang dimaksud seharusnya mengurus dan membantu PKB. “Paling tidak, kalau tidak bisa membantu, ya jangan ganjel-ganjel PKB gitu,” tutur dia.
(Sumber)
