Ketua Umum PBSI Terpilih, Muhammad Fadil Imran, menegaskan tidak akan melakukan naturalisasi. Sebab, stok pebulu tangkis bagus di Indonesia melimpah.
Naturalisasi pemain keturunan Indonesia yang tinggal di luar negeri sedang marak dilakukan oleh cabang olahraga (Cabor) sepakbola. Cara itu dipilih karena menjadi langkah instan untuk memperkuat Timnas Indonesia yang sedang berjuang menuju Piala Dunia 2026.
Hasilnya pun terlihat di mana Tim Merah-Putih bisa mencapai babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia untuk kali pertama dalam sejarah. Bahkan, tim asuhan Shin Tae-yong itu bisa menahan imbang tim-tim kuat seperti Arab Saudi dan Australia.
Akan tetapi, Fadil menegaskan cabor bulu tangkis tak membutuhkan naturalisasi sejauh ini. Pasalnya, stok pemain Tanah Air masih melimpah dan banyak terdapat bibit unggul.
“Sampai saat ini saya kira stok pemain lokal kita masih sangat-sangat mencukupi,” tegas Fadil saat ditemui awak media, termasuk MNC Portal Indonesia (MPI) di Pelatnas PBSI, Jakarta, Senin (18/11/2024).
“(Atlet) kita ini emas 24 karat tinggal bagaimana memolesnya,” sambung pejabat kepolisian itu.
Selain itu, pemain yang sudah menginjak kategori dewasa tetapi tidak masuk pelatnas atau sudah tak lagi di Cipayung juga melimpah. Fadil ingin mereka turut bermain di turnamen-turnamen internasional karena biasanya hanya tampil di ajang Sirkuit Nasional (Sirnas) saja.
“Stok pemain lokal masih kebanyakan kita. Bahkan kami masih mau explore keluar malah, yang dewasa. Yang sudah-sudah kan kita sirnas dewasa ada,” jelas Fadil.
“Kami malah usahakan supaya mereka bisa tersalurkan setelah post career tadi (setelah dari pelatnas),” imbuhnya.
“Kami bisa kirimkan mereka (ke luar negeri) untuk keberlanjutan pekerjaan ke depan,” pungkasnya.
(Sumber)