Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidik sejumlah perusahaan tambang yang terseret dalam pusaran korupsi eks Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Ghani Kasuba (AGK). Siap-siap ada tersangka korporasi.
Juru bicara (jubir) KPK, Tessa Mahardhika mengatakan, tim penyidik bakal mendalami peran perusahaan tambang di pusaran korupsi AGK. Ketika ditemukan 2 alat bukti yang cukup maka KPK akan menetapkan tersangka baru. “Semua kemungkinan dan pihak-pihak lain akan didalami oleh penyidik untuk dicari alat bukti keterlibatannya,” kata Tessa kepada dihubungi wartawan, Jakarta, dikutip Minggu (20/11/2024).
Tessa menekan, penetapan tersangka koorporasi ini, dapat dilakukan apabila perusahaan tersebut terbukti menerima keuntungan dengan cara-cara yang melawan hukum.
“Dalam kasus korupsi yang melibatkan korporasi, perusahaan atau badan hukum dapat dipersalahkan secara pidana apabila terbukti bahwa tindakan korupsi dilakukan atas nama atau untuk keuntungan korporasi tersebut,” ucapnya.
Berdasarkan surat dakwaan eks Ketua DPD Partai Gerindra, Muhaimin Iskandar, AGK telah mengeluarkan 57 Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) di Malut untuk 35 perusahaan tambang selama 2021 sampai 2022.
Disinyalir, perusahaan tambang memberikan upeti alias suap kepada AGK agar mendapatkan WIUP itu. Praktik suap ini diduga melalui perantara yakni Muhaimin Syarif atau bawahannya AGK lainnya.
Berikut daftar 35 perusahaan tambang yang mendapat WIUP dari eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.
1. PT Lipu Jaya Mineral–Blok Foli, Halmahera Timur; Blok Mariomoi I; Halmahera Timur; Blok Pumlanga; Halmahera Selatan.
2. PT Sejahtera Agung Sentosa Abadi–Blok Soagimalaha II, Halmahera Tengah; Blok Subaim II, Halmahera Tengah.
3. PT Molagina Persada Tambang–Blok Soagimalaha I, Halmahera Timur.
4. PT Landarmil Gunung New World–Blok Samarake, Halmahera Timur.
5. PT Baranusa Pratama–Blok Sosolat, Halmahera Timur; Blok Sonof Kacepo II, Halmahera Tengah.
6. PT Sowite Karya Utama–Blok Taliabu II, Pulau Taliabu.
7. PT Molagina Prima Perkasa–Blok Taliabu III, Pulau Taliabu.
8. PT Mineral Molagina Mandiri–Blok Taliabu I, Pulau Taliabu.
9. PT Basma Halmahera Mineral–Blok Loloda Utara, Halmahera Utara.
10. PT Adi Amando Jaya–Blok Jailolo, Halmahera Barat; Blok Loloda II, Halmahera Barat.
11. PT Prisma Aditama Kreasindo–Blok Jailolo Selatan Utara dan Blok Jailolo Selatan II, Halmahera Barat.
12. PT Mineral Jaya Molagina–Blok Elfanun, Halmahera Tengah.
13. PT Mineral Buana Nusantara–Blok Kawasi Selatan I dan Blok Kawasi Selatan II, Halmahera Selatan.
14. PT Maogena Terobos Mining–Blok Kawasi dan Blok Soligi, Halmahera Selatan.
15. PT Wasile Jaya Lestari–Blok Lelief Sawai, Halmahera Tengah; Blok Wailakum, Halmahera Timur.
16. PT Pratama Siwalima Sentosa–Blok Bobo II, Blok Obilatu, Blok Tanjung Leleo Baso, Halmahera Selatan.
17. PT Salwaku Mineral Abadi–Blok Fluk II, Blok KAF, Blok Selatan Umera, Halmahera Tengah.
18. PT Mineral Bumi Malanga–Blok Foli I, Blok Damuli, Halmahera Tengah.
19. PT Bukit Tambang Raya–Blok Wayaloar, Blok Tambang Raya, Halmahera Timur.
20. PT Sitasa Mining Company–Blok Baru II, Halmahera Selatan; Blok Elfanun II, Halmahera Tengah.
21. PT Intyra Buana Selaras–Blok Bicoli, Halmahera Tengah.
22. PT Bina Citra Sawita–Blok Sonof Kacepo, Halmahera Tengah.
23. PT Prima Mitra Benua–Blok Baburino, Halmahera Timur.
24. PT Tri Mineral Mining–Blok Bololo, Halmahera Timur.
25. PT Halmahera Pratama Energy–Blok Maba Sangaji, Blok Wasile, Halmahera Timur.
26. PT Kadie Lipuku Mandiri–Blok Banemo, Halmahera Tengah.
27. PT Basama Halmahera Gemilang–Blok Loloda II, Halmahera Barat.
28. PT Citra Alam Indonesia–Blok Sahu Timur, Halmahera Barat.
29. PT Sukses Jaya Mineral–Blok Buli Asal, Halmahera Timur.
30. PT Nusa Padma Mining–Blok Geltoli, Halmahera Timur.
31. PT Halmahera Daya Nikel–Blok Fluk III, Halmahera Selatan.
32. PT Bumi Jaya Sejati–Blok Sakam, Halmahera Tengah.
33. PT Hamparan Hasil Tambang–Blok Hamparan, Halmahera Tengah.
34. PT Basalt Sukses Mining–Blok Waijoi, Halmahera Timur.
35. PT Pelita Jaya Sejahtera Sakti–Blok Bicoli II, Halmahera Timur.(Sumber)