Meta AI di WhatsApp kini difungsikan untuk menciptakan ruang kreatif dalam komunikasi digital. Pakar Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia Firman Kurniawan, menyebut inovasi ini sejalan dengan kepanjangan Meta AI yaitu Metaverse Artificial Intelligence.
“Meta AI tidak hanya beroperasi dalam dua dimensi, tetapi juga terintegrasi dengan platform lain seperti Facebook dan Instagram. Semuanya berbasis chatbot yang memungkinkan interaksi lebih kreatif,” ujarnya dalam wawancara dengan Pro3 RRI.
Ia menjelaskan, keunggulan Meta AI di WhatsApp bergantung pada jumlah dan keterbaruan data yang dimiliki. Chatbot berbasis kecerdasan buatan ini dapat digunakan untuk memberikan ide atau solusi atas masalah tertentu. Namun, Firman menegaskan bahwa teknologi ini tidak akan mampu sepenuhnya menggantikan peran manusia.
“Chatbot ini bisa menjadi pendukung, tetapi tetap terbatas pada fungsi dan kemampuan tertentu. Keberadaan manusia tetap dibutuhkan,” ucapnya.
Meta AI WhatsApp, yang diluncurkan pada September 2024 saat ini hanya tersedia di beberapa negara termasuk Inggris, Prancis, Portugal, Spanyol, dan Indonesia. Fitur ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna dengan memberikan interaksi yang lebih personal dan kreatif.
Dengan kehadiran Meta AI di Indonesia, para pengguna diharapkan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mendukung aktivitas komunikasi mereka secara lebih efisien dan inovatif.(Sumber)
