Idrus Marham Pastikan Hubungan Partai Golkar dan Gerindra Tetap Erat Usai Polemik Gas LPG 3 Kg

Wakil Ketua Umum Golkar Idrus Marham menyebut hubungan partai berlambang Pohon Beringin dengan Gerindra tidak panas setelah muncul polemik penyaluran elpiji tiga kilogram atau gas melon.

Dia berkata demikian saat melaksanakan konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/2).

“Tidak ada masalah,” kata Idrus, Senin.

Eks Sekjen Golkar itu bahkan menyebut hubungan Golkar-Gerindra makin positif dan fokus memikirkan kebijakan untuk membangun Indonesia.

“Kami sudah lebih jauh ke depan. Jauhnya ke depan itu sudah ada pikiran-pikiran yang berkembang dan sudah ada kesepahaman,” ujar Idrus.

Termasuk, kata eks Mensos itu Golkar-Gerindra sedang berfokus dalam penguatan kerja sama politik untuk jangka panjang.

“Kalau sudah jauh ke depan ini ada Koalisi Indonesia Maju. Ada Kabinet Merah Putih. Sudah jauh ke depan kesepahaman,” kata Idrus.

Dia menilai wajar dua partai membangun kerja sama kuat agar program Presiden RI Prabowo Subianto tereksekusi secara tepat.

“Pak Prabowo sudah menggariskan adanya Asta Cita itu. Nah, bagaimana Asta Cita ini bisa dilaksanakan dengan baik? Itu hanya bisa apabila ada dukungan konsep yang berkualitas,” kata dia.

Idrus mengatakan hubungan baik antara Golkar dan Gerindra setelah polemik elpiji tiga kilogram bisa dilihat dari unggahan Bahlil Lahadalia serta Sufmi Dasco Ahmad.

Menurutnya, Bahlil yang berstatus Ketua Umum Golkar dan Dasco sebagai Ketua Harian Gerindra sama-sama mengungkap solusi terhadap penyaluran gas melon.

“Mengaktifkan kembali pengecer dengan merubah status sebagai subpangkalan,” ujarnya. (Sumber)