Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait pihak yang ingin memisahkan dirinya dengan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi). Menurut Deddy, Prabowo dan Jokowi memang seharusnya berjalan masing-masing.
“Ya kan pisah dong, orangnya memang sudah berbeda, masa digabung-gabungin, apa kata orang? Memang kan harus pisah, satu mantan presiden, satu presiden,” ujar Deddy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Deddy menegaskan bahwa hubungan baik antara pemimpin tidak berarti harus selalu melekat. Menurutnya, setiap pemimpin memiliki tantangan dan keputusan sendiri yang tidak harus selalu selaras dengan pendahulunya.
“Hubungan yang baik bukan berarti harus bareng nempel. Keputusan Pak Prabowo juga harus sesuai dengan kondisi kepemimpinannya sendiri. Setiap pemimpin punya tantangan masing-masing,” tambahnya.
Sebelumnya, dalam pidatonya di acara Kongres ke-XVIII Muslimat NU yang digelar di Jatim Expo, Surabaya, Senin (10/2), Prabowo Subianto menyinggung hubungannya dengan Jokowi. Ia mengungkapkan masih ada pihak yang ingin memisahkan mereka berdua.
“Ada yang sekarang mau memisahkan saya dengan Pak Jokowi. Lucu juga, untuk bahan ketawa boleh, jangan, kita jangan ikut pecah belah-pecah belah itu kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan bahwa ia banyak belajar dari Jokowi dalam dunia politik. Ia menilai bahwa pihak yang sudah tidak lagi berkuasa tidak perlu dijadikan bahan olokan.
“Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi. Nggak usah malu-malulah, kadang orang sudah nggak berkuasa mau dikuyu-kuyu, mau dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati semua, hormati semua,” ujar Prabowo. (Sumber)