Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendapat sorakan dari kader Partai Gerindra. Momen tersebut terjadi ketika Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, memberikan sambutan.
“Para ketua umum partai politik di tingkat dewan pimpinan pusat. Izinkan kami menyebut satu per satu. Ketua Umum Partai Golkar H. Bahlil Lahadalia,” kata Muzani di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
Atas sambutan tersebut, Bahlil bukannya mendapat tepuk tangan meriah namun mendapat sorakan olokan dari para peserta.
Bahlil tampak tak banyak memberikan respons atas apa yang terjadi. Ia hanya memberikan senyuman dan duduk bersandar.
Sebelumny, Bahlil mendapatkan sorotan publik setelah ujug-ujug memaksa pengecer menjadi pangkalan elpiji. Belakangan karena gaduh dan mustahilnya pengecer menjadi pangkalan, Ketum Partai Golkar mewacanakan skema sub pangkalan.
Lucunya, Bahlil tak bisa menjelaskan bagaimana skema perubahan pengecer menjadi sub pangkalan. Dia mengaku baru akan berdiskusi dengan PT Pertamina untuk membahas kebijakan serta aturan sub pangkalan.
“Saya nanti rapat dengan Pertamina habis ini langsung kita maraton. Kalau memang pengecer-pengecer yang sekarang sudah bagus-bagus, sudah kita kasih dulu izin sementara untuk kita naikkan sebagai sub pangkalan tanpa biaya, enggak usah pakai biaya-biaya,” ujarnya, di Jakarta, Senin (3/2/2025).
Rupanya kebijakan penghapusan pengecer dalam mata rantai distribusi elpiji 3 Kg, bukan kebijakan Presiden Prabowo. Berani betul Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengambil keputusan tanpa persetujuan presiden.(Sumber)