Hujan deras yang melanda Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) sejak Minggu (02/03) membuat berbagai wilayah terdampak banjir besar. Termasuk wilayah Kota Bekasi yang terdampak banjir paling parah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan daerah terdampak banjir di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi, Jawa Barat, meluas dengan ketinggian air mencapai tiga meter. Tercatat delapan dari 12 kecamatan terdampak banjir, serta berimbas pada lumpuhnya berbagai akses utama di Kota Bekasi, termasuk kantor pemerintahan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa untuk jumlah warga terdampak masih dalam proses pendataan oleh tim petugas gabungan yang sekarang masih melangsungkan upaya evakuasi di lapangan.
Parahnya bencana banjir yang terjadi disebabkan limpasan air hujan dari hulu, yakni Bogor dan sekitarnya. “Banjir terjadi disebabkan hujan yang deras dan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu,” kata dia di Jakarta, Selasa (4/3/2025).
BNPB memastikan tim petugas gabungan mengerahkan banyak perahu karet untuk evakuasi korban banjir. Pemadaman jaringan listrik masih harus dilakukan PLN Kota Bekasi demi keselamatan selama proses evakuasi karena kondisi banjir di sejumlah kawasan masih tinggi.
Sementara itu, Walikota Bekasi Tri Adhianto mengungkapkan banjir kali ini sebagai yang terburuk bila dibandingkan dengan kejadian serupa pada 2016 dan 2020. Kini ketinggian banjir ada yang mencapai 8 meter di dekat aliran Kali Cikeas dan Cileungsi.
“Sejak Senin malam, ketinggian air mulai terlihat. Daerah paling parah di sekitar Kali Bekasi. Itu pertemuan Kali Cikeas dan Cileungsi. Ketinggian air mencapai 8 meter, tertinggi sejak 2016 dan 2020 lalu,” ungkap Tri dalam rapat bersama Menko PMK, BNPB, Basarnas, dan BMKG.
Air bah juga melimpah dan menggenangi jalan serta pemukiman warga. Dampak semakin besar karena beberapa tanggul di pinggir sungai belum selesai dibangun. Alhasil, delapan dari 12 kecamatan terdampak banjir, serta berimbas pada lumpuhnya berbagai akses utama di Kota Bekasi, termasuk kantor pemerintahan.
“Dari 12 Kecamatan, 8 Kecamatan yang terimbas dan hari ini Kota Bekasi lumpuh sampai ke jalan utama termasuk kantor pemerintahan sudah mulai masuk air,” ujarnya.
Pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan evakuasi sejak semalam. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa, jumlah kendaraan yang terendam, maupun warga yang masih bertahan di lantai dua rumah mereka.
Sejumlah warga juga mengungsi di berbagai titik pengungsian di Bekasi Utara dan Bekasi Timur. Sebanyak 47 keluarga (360 jiwa) mengungsi di Mushola Jamiatul Khair, Teluk Pucung, Bekasi Utara, sementara 100 keluarga (400 jiwa) mengungsi di rumah Bang Bray, Gang Mawar, Bekasi Timur.
BPBD menyatakan bahwa banjir terjadi sejak pukul 23.07 WIB dan hingga kini pemantauan masih terus dilakukan. Data terbaru mengenai ketinggian air di beberapa wilayah Kota Bekasi akan segera diperbarui.