Ahli gizi masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, mengingatkan bahwa penggunaan plastik sebagai pembungkus lontong atau ketupat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius.
Ia menjelaskan bahwa plastik yang terkena panas dari proses pengukusan dapat melepaskan zat kimia berbahaya yang masuk ke dalam makanan dan tubuh.
“Plastik yang terpapar panas, terutama jenis tertentu, dapat melepaskan zat kimia berbahaya yang bisa masuk ke dalam makanan dan tubuh, menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan hormonal, masalah reproduksi, dan bahkan risiko kanker,” kata dr. Tan seperti dikutip dari Antara.
Pembungkus Alami Lebih Aman
Secara tradisional, lontong dan ketupat dibuat dari beras yang dimasak dengan cara dikukus hingga berbentuk padat. Lontong umumnya dibungkus dengan daun pisang, sedangkan ketupat menggunakan janur kelapa yang dianyam.
Dr. Tan menyarankan penggunaan bahan alami seperti daun pisang atau janur kelapa sebagai pembungkus lontong dan ketupat karena lebih aman dan memberikan aroma khas yang dapat membangkitkan selera makan.
“Aroma wangi dari daun pisang atau janur menjadi ciri khas lontong dan ketupat, terutama saat dipadukan dengan hidangan khas hari raya seperti rendang atau opor ayam,” jelasnya.
Cara Menyimpan Lontong dan Ketupat Agar Tetap Segar
Pada momen hari raya seperti Lebaran, masyarakat sering menyimpan lontong atau ketupat untuk dikonsumsi keesokan harinya. Dr. Tan menyarankan cara penyimpanan yang tepat agar kualitasnya tetap terjaga.
“Menyimpan lontong sebaiknya sama seperti nasi matang. Masukkan ke dalam kulkas dan kukus ulang saat akan dikonsumsi,” ujarnya.
Konsumsi Lontong dan Ketupat dengan Porsi yang Tepat
Selain memperhatikan cara penyimpanan, dr. Tan juga mengingatkan pentingnya mengonsumsi lontong atau ketupat dengan porsi yang sesuai. Takaran yang dianjurkan adalah satu ukuran ketupat atau lontong dalam sekali makan, karena setara dengan satu porsi nasi, yaitu sekitar 150 gram.
Dengan memperhatikan bahan pembungkus, cara penyimpanan, dan takaran konsumsi, masyarakat dapat menikmati lontong dan ketupat dengan lebih sehat dan aman selama perayaan hari raya.