Reliji  

Masjid Izzatul Islam di Bekasi Sediakan Ceramah Bahasa Isyarat Untuk Jemaah Tuli

Sebuah masjid di Bekasi menghadirkan inovasi ceramah berbahasa isyarat untuk membantu jemaah tuli. Bukan hanya sekadar tempat ibadah, Masjid Izzatul Islam ini bahkan menjadi salah satu masjid percontohan ramah difabel di Indonesia.

Masjid yang terletak di Grand Wisata, Kabupaten Bekasi itu menghadirkan program ceramah berbahasa isyarat setiap ba’da Dzuhur. Mereka bekerja sama dengan Majelis Tuli Bekasi. Nantinya, penerjemah bahasa isyarat ditempatkan di sebelah mimbar untuk menerjemahkan materi secara langsung sehingga jemaah tuli dapat memahami isi dari ceramah yang disampaikan.

“Kami ingin memberi ruang yang setara bagi semua orang, termasuk saudara-saudara kita yang tuli. Islam adalah rahmatan lil ‘alamin yang seharusnya bisa diakses oleh siapa saja,” kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Izzatul Islam, Aris Heriyadi seperti dikutip detikHikmah ada Rabu (26/3/2025).

“Yang datang ke sini dari berbagai kalangan. Kebetulan ada kawan dari Majelis Tuli Bekasi yang sedang beriktikaf di sini, dan kami fasilitasi mereka untuk berceramah menggunakan bahasa isyarat,” sambungnya.

Menurut Aris, program ceramah berbahasa isyarat ini muncul karena keinginan untuk memastikan seluruh jemaah dapat memperoleh ilmu agama tanpa hambatan komunikasi. Langkah tersebut juga diapresiasi oleh Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag RI), Arsad Hidayat.

“Kami sangat mendukung program ini karena merupakan wujud nyata dari Islam yang ramah dan inklusif. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembelajaran dan pembinaan umat yang harus bisa diakses oleh semua kalangan,” ungkap Arsad.

Selain menjadi salah satu masjid ramah difabel, masjid yang didirikan sejak 2012 lalu turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Secara rutin, mereka menggelar majelis taklim untuk membimbing jemaah memperdalam ilmu agama.

Program dakwah khusus bagi kelompok disabilitas yang digagas itu memastikan seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang sama terhadap ajaran agama Islam. Masjid Izzatul Islam juga mengelola baitul mal yang menghimpun zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat. Nantinya, dana yang terkumpul disalurkan kepada warga yang membutuhkan.