Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Muhamad Sarmuji menyebut, Presiden RI Prabowo Subianto bukan presiden boneka yang dikendalikan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Dia menyebut, Prabowo memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan.
“Ya faktanya Pak Prabowo punya kemandirian dalam pengambilan keputusan,” kata Sarmuji, saat dikonfirmasi, Selasa (6/5/2025).
Tak hanya itu, Prabowo juga dinilai memiliki mazhab pembangunan yang berbeda dengan para presiden terdahulu.
Meski ada perbedaan, Prabowo tetap menghormati para mantan presiden, termasuk Jokowi.
“Bahkan, kalau diamati saksama, mazhab pembangunan Pak Prabowo saja menunjukkan perbedaan dibandingkan dengan presiden sebelumnya. Hanya saja, Pak Prabowo punya tata krama pergaulan yang tinggi, yang menghormati siapapun presiden sebelumnya,” ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto membantah dirinya adalah “presiden boneka” yang dikendalikan oleh eks Presiden RI, Jokowi.
“Saya dibilang, apa itu, presiden boneka. Saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah Pak Jokowi tiap malam telepon saya, saya katakan itu tidak benar,” tegas Prabowo, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Dalam sidang kabinet, Prabowo memang mengakui sering berkonsultasi dengan Jokowi untuk meminta pendapat dan saran.
Hal itu lantaran ayah dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka sudah memiliki pengalaman selama 10 tahun memimpin Indonesia.
Akan tetapi, Prabowo tidak hanya berkonsultasi dengan Jokowi saja.
Ia mengaku juga meminta saran dan pendapat kepada Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
Menurut Prabowo, pertemuan dan komunikasinya dengan Jokowi, SBY, dan Megawati, bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan.
“Saya menghadap beliau enggak ada masalah, saya menghadap Pak SBY tidak ada masalah, saya menghadap Ibu Mega tidak ada masalah,” kata Prabowo.
Eks Menteri Pertahanan ini lantas mengatakan jika bisa bertemu mantan presiden lainnya seperti Soekarno, Soeharto, hingga Abdurrahman Wahid, tentu Prabowo akan menemui mereka juga.
“Kalau bisa menghadap Gus Dur, kalau bisa. Menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno kalau bisa,” imbuh dia.(Sumber)