Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum mendesak dilakukannya reforma agraria. Menanggapi ketimpangan pemilikan tanah di Indonesia.
“Reforma Agraria Secara Konsisten!” kata Anas dikutip dari unggahannya di X, Rabu (7/5/2025).
Hal tersebut diungkapkan Anas menanggapi pernyataan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid. Bahwa 1,5 juta hektare tanah di Indonesia dikuasai satu keluarga.
Menurut Anas, itu menunjukkan ketimpangan nyata. Karenanya perlu dikoreksi.
“Ketimpangan ini nyata. Di depan mata. Sudah berlangsung lama. Keadaan yang tidak adil ini harus dikoreksi. Wajib diperbaiki,” ucapnya.
Cara untuk mengoreksi hal itu, menurutnya melakukan reforma agraria secara konsisten. Tidak hanya bersifat musiman.
“Caranya? Reforma agraria secara sungguh-sungguh, konsisten dan kontinyu. Tidak musiman dan hangat-hangat tahi ayam,” ujarnya.
“Bukan sekedar gimmick, upacara dan formalitas. Jangan sekadar dilaksanakan sebagai gincu atau lipstik,” tambahnya.
Ia menjelaskan reforma agraria dimaksud.
“Musti bermakna untuk mengoreksi ketimpangan struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan lahan, bagi perbaikan kesejahteraan sebanyak mungkin rakyat,” jelasnya.
Di sisi lain, ia menegaskan reforma agraria tidak berarti komunis. Melainkan pancasilais.
“Reforma agraria yang sungguh-sungguh dan konsisten adalah Pancasilais. Bukan komunis,” pungkasnya. (Sumber)