News  

Yusak Farchan: Daripada Kaesang Mending Jokowi Sekalian Jadi Ketum PSI

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) disebut masih berharap agar Joko Widodo atau Jokowi mau menahkodai partai yang kini dipimpin putra bungsunya, Kaesang Pangarep.

Hal ini disampaikan pengamat politik Yusak Farchan. Ia mengatakan terlepas dari maju atau tidak Jokowi sebagai ketum, PSI sebenarnya sudah identik dengan Presiden ke-7 RI tersebut.

Bahkan, Yusak menyebut PSI sebagai partai ideologisnya Jokowi. “Kalau melihat syarat-syarat Calon Ketua Umum yang dilonggarkan, memang ada kecenderungan PSI sedang berupaya menarik Jokowi sebagai ketua umum,” kata Yusak kepada wartawan, Rabu (14/5/2025).

Belakangan, PSI diketahui telah membuka pendaftaran Pemilu Raya untuk proses pemilihan ketua umum baru.

Terkait itu, Yusak menilai syarat-syarat longgar yang ditentukan, bisa jadi sebagai upaya menarik Jokowi.

Yusak menilai PSI di bawah kepimpinan Kaesang terbukti gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2024 lalu. Sebab itu bukan hal mustahil PSI bakal memilih Jokowi untuk mendapatkan efek elektoral.

“Jadi daripada Kaesang, mending Jokowi sekalian Ketua Umum. Kalau Jokowi ketua umum, peluang PSI lolos Senayan cukup terbuka, apalagi jika angka parliamentary threshold diturunkan sesuai dengan rambu-rambu putusan MK sebelumnya,” kata Yusak.

Keinginan PSI menarik Jokowi tersebut bisa jadi gayung bersambut. Faktornya karena Jokowi yang belakangan masih terkesan memiliki hasrat berkuasa kendati sudah pensiun sebagai kepala negara.

Yusak memandang hasrat tersebut yang kemudian mendorong Jokowi untuk berpartai. Terlebih, setelah dipecat dari PDIP, Jokowi hingga saat ini belum masuk partai.

“Meskipun sudah pensiun dari Presiden, Jokowi masih memperlihatkan hasrat berkuasa dan cawe-cawenya terhadap pemerintahan prabowo. Ini yang mendorong Jokowi harus berpartai,” kata Yusak.

Apalagi banyak kelompok yang saat ini ramai-ramai menyerang jokowi. Kalau ga berpartai, repot nanti Jokowi dihajar sana-sini,” Yusak menambahkan.

Diberitakan sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah membuka pendaftaran Pemilu Raya pemilihan ketua umum baru pada Selasa (13/5/2025). Semua anggota partai lambang mawar ini bisa ikut mendaftar asalkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Bahkan, tak ada ketentuan harus berapa lama menjadi kader PSI untuk mendaftarkan diri sebagai calon ketua.

Sekretaris Steering Committee (SC) Pemilu Raya PSI Beni Papa mengatakan, pihaknya kini sedang membuka pendaftaran anggota baru PSI.

“Kami juga telah membuka masa pendaftaran yang akan ditutup pada tanggal 3 Juli 2025 yang akan datang untuk calon anggota baru Partai PSI,” ujar Beni di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2025).

Bersamaan dengan itu, Beni menyebut pihaknya juga telah melakukan verifikasi terhadap para anggota PSI. Hal ini dilakukan untuk memastikan siapa yang berhak mendapatkan hak untuk memilih dalam Pemilu Raya.

“DPP PSI telah melakukan proses verifikasi ke anggota untuk mengecek kembali anggota-anggota yang masih aktif dalam rangka untuk memenuhi daftar pemilih untuk kebutuhan Kongres yang akan datang,” jelasnya.

Sementara itu, pendaftaran untuk ketua umum sendiri akan berakhir pada 18 Juli 2025. Artinya, anggota yang baru masuk juga berkesempatan untuk langsung mendaftarkan diri sebagai calon ketua.

Ketentuan ini juga berlaku bagi Presiden ketujuh RI, Joko Widodo alias Jokowi jika ingin mendaftar sebagai calon ketua umum.

Jokowi sendiri yang awalnya menyebutkan ide partai super terbuka. PSI lantas menyambut ide itu dengan mengadakan Pemilu Raya pemilihan ketua umum PSI.

Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman mengakui Jokowi bisa saja mendaftar sebagai PSI dan langsung mencalonkan diri sebagai ketua tidak tertutup.

Apalagi, syarat calon ketua adalah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI dan mendapatkan dukungan dari lima DPW dan 20 DPD PSI.

“Calon ini yang paling penting dia harus memegang kartu tanda anggota PSI Jadi yang paling penting itu, jadi mengenai berapa lama itu tidak menjadi masalah. Yang paling penting dia punya visi dan misi yang sama dengan PSI,” kata Andy.

Mengenai kepastian Jokowi akan mendaftar atau tidak, Andy tak mau bicara banyak. Namun, ia turut berharap eks Politisi PDI Perjuangan itu bisa bergabung dengan PSI.

“Kita doakan (Jokowi daftar calon ketum PSI),” katanya.

Di sisi lain, Ketua Umun PSI saat ini, Kaesang Pangarep juga masih berkesempatan untuk mencalonkan diri lagi sebagai ketum.

Kendati demikian, Andy belum bisa memastikan apakah putra bungsu Jokowi itu akan kembali mendaftar atau tidak.

“Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang. Tapi kami sebagai pelaksana, sebagai wasit pemilu raya ini membuka kesempatan kepada semua kandidat untuk mencalonkan diri,” pungkasnya.(Sumber)