4 Hari Usai Persembahkan Scudetto Untuk Napoli, Antonio Conte Pamit Dari Liga Italia?

Hanya empat hari setelah memberikan gelar Liga Italia untuk Napoli, Antonio Conte diyakini bakal langsung berpisah dengan klubnya.

Kabar potensi kepergian Antonio Conte dari Napoli menyeruak di tengah perayaan scudetto yang masih bergemuruh di Italia Selatan.

Jumat (23/5/2025), I Partenopei menyegel trofi keempatnya di Serie A dengan kemenangan atas Cagliari.

Hal itu menjadikan kemenangan Inter Milan di Como pada saat bersamaan sia-sia.

Buongiorno dkk mempertahankan singgasana klasemen dengan 82 poin di pekan terakhir.

Inter gagal mempertahankan mahkota karena tertinggal satu angka.

Akan tetapi, nuansa kejayaan di kubu Azzurri terganggu dengan kabar kepergian Antonio Conte.

Pria 55 tahun yang terkenal sebagai spesialis pemberi gelar domestik itu masih terikat kontrak di Napoli hingga 2027.

Sky Sport Italia mengeklaim Conte telah memutuskan angkat kaki walau baru semusim menukangi klub.

Dia sudah tak sejalan dengan kebijakan klub, khususnya Presiden Aurelio De Laurentiis.

Konflik internal semacam ini sudah pernah dia alami bersama tim-tim asuhannya terdahulu.

Ambisinya yang tinggi kerap berbenturan dengan kepentingan manajemen sehingga berujung kepergian eks gelandang top Juventus itu.

Karena ambisi ini, Conte menuntut kendali penuh atas berbagai keputusan, termasuk sektor transfer pemain.

Di Napoli, dia kecewa dengan tindakan klub melepas Khvicha Kvaratskhelia ke PSG tanpa merekrut pengganti yang sepadan.

Selain itu, Conte dikabarkan tak puas dengan kondisi fasilitas latihan tidak memadai yang menyebabkan banyak pemainnya cedera.

Selasa (27/5/2025), pria 55 tahun itu akan mengadakan pertemuan dengan presiden klub.

Isi pertemuan tersebut diyakini bakal mengesahkan keputusannya bertahan atau hengkang.

Apabila bertahan, Conte akan menuntut De Laurentiis memenuhi keinginannya membentuk skuad kompetitif dengan sederet bintang anyar supaya Napoli bisa bersaing dengan raksasa-raksasa Eropa.

Di lain pihak, De Laurentiis dan orang-orang kepercayaannya memiliki cara kerja sendiri dalam mengelola keuangan.

Benturan dua kepentingan inilah yang membuat masa depan Conte buram kendati baru saja membawa I Partenopei meraih prestasi gemilang.

Media-media Italia pun sudah memunculkan nama Massimiliano Allegri sebagai kandidat kuat pengganti Conte andai mereka pecah kongsi.

“Jika dia menang, dia akan pergi karena Conte tidak bisa mendapatkan kepastian dari proyek yang dia inginkan,” kata eks penyerang top Italia, Paolo Di Canio, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.

“Anda selalu mengatakan bahwa De Laurentiis menghabiskan uang, tetapi ia menjual Osimhen dan Kvaratskhelia.”

“Dia akan mendapatkan uang dari penjualan Osimhen dan Kvara.”

“De Laurentiis membawa Conte dan menang, dia benar tentang hal itu.”

“Dia tidak dapat mengubah arah untuk seorang pelatih ambisius yang menginginkan sesuatu berbeda dan lebih unggul demi bersaing mendapatkan sesuatu yang lebih.”

“Conte benar dari sudut pandangnya, tetapi De Laurentiis juga benar,” ucap pria 56 tahun yang pernah membela Napoli, Lazio, Juventus, dan AC Milan.

Sepanjang kariernya sebagai pelatih, Antonio Conte memang dikenal ampuh untuk membangun fondasi kesuksesan sebuah tim.

Sebelum di Napoli, ia mempersembahkan tiga scudetti untuk Juventus dan satu buat Inter Milan.

Di Liga Inggris, Conte juga langsung membawa Chelsea juara dalam musim pertamanya di Premier League.

Akan tetapi, Conte pun terkenal tak pernah lama menukangi sebuah tim dengan masa bakti maksimalnya cuma tiga tahun.(Sumber)