Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akan meninjau lokasi musibah longsor di galian tambang C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
“Menyangkut isu tambang, tim saya akan ke lokasi besok atau lusa,” kata Bahlil kepada wartawan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
Sebelumnya, tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta relawan mengevakuasi 19 korban meninggal dunia dalam peristiwa longsor galian tambang C di kawasan tambang Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (1/6/2025).
Komandan Korem 063/SGJ Cirebon Kolonel Inf Hista Soleh Harahap mengatakan proses evakuasi dan pencarian korban telah dimulai sejak pukul 07.00 WIB, berdasarkan hasil asesmen di lapangan.
Dia menyebutkan awalnya evakuasi dibagi ke dua titik yaitu worksheet A (barat) dan B (timur). Namun petugas gabungan akhirnya memfokuskan penyisiran pada worksheet A. Aktivitas pencarian dilakukan dengan kombinasi alat berat dan upaya manual oleh personel gabungan.
Bahlil mengatakan tambang di Cirebon merupakan jenis galian C karena izin pertambangan berada di pemerintah daerah.
“Tapi yang jelas itu galian C, ini sesungguhnya izinnya kami limpahkan ke daerah, ke gubernur,” jelasnya.
Akan tetapi, Bahlil menyebut pihaknya tidak menutup kemungkinan melakukan evaluasi total buntut musibah ini.
Sampai berita ini diturunkan, total korban tewas yang sudah dievakuasi sebanyak 19 orang. Sebagian besar korban merupakan buruh atau kuli yang ikut dalam aktivitas penambangan di kawasan Gunung Kuda.
Pemerintah berharap seluruh korban yang saat ini masih dinyatakan hilang atau tertimbun material longsor, dapat ditemukan secepat mungkin.
“Kami akan memaksimalkan pencarian setelah alat pemantau tiba. Mudah-mudahan enam korban yang belum ditemukan bisa segera kami evakuasi dalam waktu dekat,” katanya.(Sumber)