Idul Adha diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah, yakni sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam. Untuk tahun 2025, pemerintah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada tanggal 6 Juni dalam kalender Masehi.
Momen ini selalu membawa kebahagiaan tersendiri, khususnya dengan tersedianya daging sapi kurban yang dibagikan dan diolah menjadi hidangan lezat bersama keluarga.
Kekayaan budaya kuliner Indonesia pun turut memberi warna, karena daging kurban kerap diolah menjadi beragam masakan tradisional yang menggoda selera.
Mulai dari rendang khas Minangkabau yang penuh rempah, rawon dari Jawa Timur dengan kuah hitam yang khas, hingga tongseng dari Solo yang memadukan rasa manis dan pedas, setiap sajian menyimpan nilai budaya dan kehangatan kebersamaan.
Berikut adalah beragam ide olahan daging sapi dari berbagai daerah yang tak hanya nikmat, tetapi juga sarat nilai kearifan lokal. Cocok untuk menjadi menu istimewa di momen Hari Raya Kurban, melansir dari berbagai sumber.
Ide masakan olahan daging sapi kurban untuk makanan khas nusantara
1. Tongseng sapi
Masakan ini berasal dari daerah Klego, Boyolali, Jawa Tengah, dan merupakan salah satu variasi tumisan daging sapi yang terkenal. Nama “tongseng” berasal dari kata “oseng-oseng”, yang berarti ditumis.
Proses memasaknya cukup praktis, dengan bahan utama berupa potongan daging sapi dan kol. Rempah yang digunakan antara lain kecap manis, daun salam, serai, cabai rawit, dan bawang merah, sementara bumbu halus-nya terdiri dari bawang putih, ketumbar, merica, dan lengkuas.
2. Rawon sapi
Hidangan berkuah khas Jawa Timur ini memiliki ciri khas kuahnya yang gelap pekat. Warna dan rasanya yang kuat berasal dari penggunaan kluwek serta kombinasi rempah lainnya.
Penambahan kecap manis memberi sentuhan rasa manis yang lembut namun kompleks, membuat rawon menjadi salah satu menu favorit yang banyak dijumpai di rumah makan khas Jawa.
3. Semur daging
Semur daging dikenal karena kelembutan potongan daging sapi yang dimasak dalam kuah coklat yang gurih dan kaya bumbu. Perpaduan antara kecap, bawang, dan rempah menghasilkan rasa dalam yang menggugah selera.
Tambahan kaldu atau bumbu penyedap berbasis ayam dapat memberikan kedalaman rasa yang lebih intens, menjadikan hidangan ini selalu dirindukan di meja makan keluarga.
4. Rendang sapi
Rendang adalah sajian khas Minang yang dimasak perlahan menggunakan santan dan bumbu rempah melimpah hingga dagingnya empuk dan kering. Kaya akan rasa, rendang tidak hanya lezat, tapi juga menjadi simbol kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang mendunia.
5. Gulai sapi
Gulai daging sapi dimasak dengan santan dan aneka bumbu rempah, menghasilkan kuah yang kental dan kaya rasa. Sajian ini sering dinikmati bersama nasi putih, menjadikannya salah satu masakan khas yang banyak disukai masyarakat Indonesia.
6. Sate Maranggi
Sate khas Purwakarta, Jawa Barat ini terkenal dengan bumbu-nya yang meresap dan sambal pelengkap yang beragam, mulai dari sambal oncom hingga sambal tomat segar. Potongan daging sapi dimarinasi dengan bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan air asam jawa sebelum dibakar, memberikan cita rasa gurih dan sedikit manis yang khas.
7. Bistik Jawa
Bistik Jawa adalah salah satu sajian klasik yang memadukan kelembutan daging sapi dengan saus gurih yang kaya rasa, mencerminkan adaptasi lokal dari hidangan steik ala Barat.
Rasa daging semakin nikmat dengan tambahan kaldu bubuk sapi, sementara saus-nya yang bertekstur kental dan beraroma menggoda bisa disiapkan dalam waktu singkat berkat penggunaan bahan praktis seperti saus dasar siap pakai.
Hidangan ini sangat cocok disajikan pada momen istimewa atau dijadikan menu unggulan di restoran karena menghadirkan cita rasa khas yang memanjakan lidah dan mudah disukai banyak orang.
8. Dendeng balado
Dendeng balado merupakan hidangan khas dari Sumatera Barat yang dibuat menggunakan potongan daging sapi yang diiris tipis dan lebar. Proses memasaknya dimulai dengan merebus daging, kemudian dijemur sampai kering, lalu digoreng hingga renyah.
Sambal yang digunakan terbuat dari cabai merah, bawang merah, dan garam, yang kemudian ditumis hingga mengeluarkan minyak berwarna merah menyala, menambah cita rasa pedas dan gurih khas masakan Minang.
