Reliji  

Ini 7 Amalan Sunnah Usai Melaksanakan Ibadah Haji

Setelah menunaikan haji, seorang muslim tidak hanya kembali membawa pengalaman ibadah, tetapi juga diharapkan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah haji yang mabrur akan memberikan bekas yang nyata dalam perilaku, akhlak, serta kedekatan seorang hamba dengan Allah SWT.

Untuk menjaga dan memperkuat bekas ibadah tersebut, Rasulullah SAW dan para ulama menganjurkan sejumlah amalan sunnah yang sebaiknya dilakukan setelah pulang dari Tanah Suci.

Amalan-amalan ini bukan hanya sebagai bentuk syukur, tetapi juga sebagai cara untuk terus merawat keimanan dan menjaga kualitas spiritual yang telah dibangun selama berhaji.

Mengutip buku Fiqih Sunnah 3 karya Sayyid Sabiq, seorang yang telah menyelesaikan perjalanan dianjurkan untuk segera pulang. Hal ini juga berlaku untuk jemaah yang telah selesai melaksanakan ibadah haji.

Dalam hadits dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

“Perjalanan adalah bagian dari siksa; perjalanan dapat mencegah salah seorang di antara kalian untuk tidur, makan dan minum (dengan nikmat). Jika salah seorang di antara kalian telah menyelesaikan keperluannya, hendaknya ia segera kembali kepada keluarganya.”

Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian telah menyelesaikan hajinya maka hendaknya ia segera kembali kepada keluarganya karena hal itu memperbesar pahalanya.” (HR Bukhari)

Ala’ bin Hadhrami RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang hijrah bermukim (di Makkah) selama tiga hari setelah menyelesaikan hajinya.” (HR Muslim)

7 Amalan Sunnah Setelah Pulang Haji

Setelah menunaikan ibadah haji, setiap muslim tentu berharap hajinya diterima Allah SWT dan menjadi haji mabrur. Selain menjaga kemabruran dengan amal baik, Islam juga mengajarkan beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan setelah pulang dari Tanah Suci.

Merujuk kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu Jilid 3 yang ditulis Wahbah Az-Zuhaili, berikut ini adalah tujuh amalan sunnah setelah pulang haji berdasarkan tuntunan Rasulullah SAW yang bisa diamalkan agar ibadah haji semakin sempurna dan membawa keberkahan.

1. Membaca Doa seperti yang Dipanjatkan Rasulullah SAW

Salah satu amalan sunnah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW setelah selesai dari perjalanan, termasuk haji, adalah bertakbir dan berdoa saat pulang.

Doa Pulang Haji dan Umrah

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحَدَهُ

Lâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahû, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr. Âyibûna tâ’ibûna ‘âbidûna sâjidûna li rabbinâ hâmidûn. Shadaqallâhu wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzâba wahdah.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Kami pulang dengan bertaubat, beribadah, bersujud, dan memuji Tuhan kami. Allah telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan kelompok-kelompok (kafir) sendirian.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Mengabari Keluarga Sebelum Tiba di Rumah

Sunnah berikutnya adalah memberi kabar kepada keluarga sebelum sampai di rumah. Hal ini ditujukan agar mereka tidak terkejut dengan kedatangan yang tiba-tiba. Cara ini juga menunjukkan kasih sayang dan sopan santun terhadap keluarga.

3. Berdoa Ketika Melihat Perbatasan Kampung Halaman

Saat mulai memasuki batas kota atau kampung halaman, Rasulullah SAW mengajarkan untuk membaca doa berikut:

Doa Masuk Kampung atau Kota Setelah Safar:

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَـٰذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا

Allaahumma robbas-samaawaatis-sab’i wa maa azhlalna, wa robbal arodhiinas-sab’i wa maa aqlalna, wa robbasy-syayaathiini wa maa adhlalna, wa robbar-riyaahi wa maa dzaroina. As-aluka khoiro haadzihil quryati wa khoiro ahlihaa, wa khoiro maa fiihaa, wa a’uudzu bika min syarrihaa wa syarri ahlihaa wa syarri maa fiihaa.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di atasnya, Tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.”

4. Tidak Langsung Masuk Rumah di Malam Hari

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah masuk rumah di malam hari sepulang dari perjalanan. Beliau memilih datang pada pagi atau sore hari.

“Rasulullah SAW tidak mendatangi keluarganya di malam hari setelah safar (perjalanan), tetapi beliau mendatanginya pada waktu pagi atau sore.” (HR Muslim)

5. Melaksanakan Salat Dua Rakaat di Masjid

Setelah sampai di kampung halaman, disunnahkan untuk masuk ke masjid terlebih dahulu dan salat dua rakaat sebagai tanda syukur atas keselamatan selama perjalanan.

Salat ini dikenal sebagai salat safar atau salat tahiyatul masjid, dan merupakan bentuk ketaatan serta rasa syukur kepada Allah SWT.

6. Mengucapkan Doa Saat Masuk Rumah

Setibanya di rumah, Rasulullah SAW mengajarkan untuk memanjatkan doa berikut sebagai bentuk taubat dan rasa syukur kepada Allah:

تَوْبًا تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حُوْبًا

Tauban tauban, li rabbinâ auban, lâ yughâdiru hûban.

Artinya: “Kami kembali dengan taubat yang sempurna kepada Tuhan kami, semoga tak tersisa lagi dosa yang kami perbuat.” (HR Ibnu Abbas)

7. Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Amalan paling penting setelah menunaikan haji adalah meningkatkan kualitas diri dalam ibadah, akhlak, dan perilaku sehari-hari. Tanda-tanda haji yang mabrur bukan hanya terlihat selama berada di Tanah Suci, tetapi juga setelah kembali ke Tanah Air.

Rasulullah SAW bersabda, “Haji mabrur itu balasannya adalah surga.” (HR Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, menjaga kemabruran haji dengan perubahan sikap yang lebih baik menjadi kewajiban moral setiap muslim setelah kembali dari ibadah suci ini.