Lika Liku 55 Tahun Partai Golkar Membangun Negeri

Partai Golkar lahir dari sebuah refleksi politik kebangsaan sebagai respon penataan kembali atas carut marutnya dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara dalam masa pemerintahan orde lama.

Golkar dihadirkan sebagai kekuatan sosial politik baru untuk mengawal tetap tegaknya Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan ideologi bernegara serta mengoreksi total sistem penyelenggaraan perpolitikan nasional dan pemerintahannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Oleh sebab itu dalam perkembangannya partai Golkar tumbuh sebagai kekuatan sosial politik yang bersifat “single majority” , menguasai sistem penyelenggaraan pemilihan umum, mengendalikan penyelenggaraan ketata negaraan dan pemerintahan searah dengan roh Konstitusi Negara Pancasila dan UUD 1945.

Maka lahirlah era kekuatan pemerintahan baru yang kita sebut ” era orde baru ” dimana diterjemahkan sebagai orde yang lahir untuk mengereksi secara total pelaksanaan ideologi Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan dan pembangunan kemasyarakatan.

Karena itu tidak heran, lama kelamaan keberadaan partai golkar dijadikan sebagai simbol kekuatan politik baru untuk mengembangkan otoriterisme dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengendalian sistem ketatanegaraan Indonesia. Golkar diperalat menjadi simbolisasi melestarikan kekuasaan terpusat pada satu orang pemimpin nasional.

Hal ini sudah melenceng dari jiwa dan semangat lahirnya Golkar sebagai sebuah kekuatan sosial politik baru pada 20 Oktober 1964. Dimana sejumlah elemen Ormas dari berbagai profesi dan berbagai latar belakang sosial membentuk sebuah sekretariat bersama dengan kekuatan TNI Angkatan Darat untuk menormalisasikan carut marutnya politik kebangsaan dinegara ini menuju kehancuran.

Tetapi berkat momentum reformasi , maka eksistensi partai Golkar kembali ke jalur yang sebenarnya sesuai roh awal pembentukan Golkar. Seiring dengan momentum reformasi maka partai Golkar sudah mereformasi diri menjadi partai politik yang terbuka, demokratis dan reformis.

Melepaskan semua sistem yang dibuat membebani partai Golkar terpasung dalam melegalkan kepentingan pragmatisme kekuasaan sekelompok elit, sudah berubah menjadi partai yang terbuka dan demokratis yang berbasis pada kader.

Oleh karena itu di dalam prinsip berpartai dalam partai Golkar di era reformasi ini, partai golkar tidak lagi diklaim sebagai partainya milik golongan atau milik keluarga tertentu .

Partai Golkar sudah bermetamorfosa sebagai partai berbasis kader. Karena itu setiap kader memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk mengurus partai ini.

Sudah bukan jamannya lagi saling klaim-mengklaim untuk mempertahankan status quo dalam kepengurusan partai ini. Semua sistem dan mekanisme partai ditegakan, supaya partai ini tetap berjalan sehat dan berkembang menjadi besar, partainya milik rakyat Indonesia.

Kedepan, partai golkar harus tumbuh dan berkembang sebagai partai modern. Karena itu mesti dikelola secara terbuka dan demokratis dengan memegang teguh AD/ART sebagai landasan orientasi pengelolaan mekanisme partai.

Semoga dengan memasuki usia 55 tahun partai Golkar, seluruh jajaran kader partai dapat merefleksi kembali dinamika perjalanan panjang partai ini. 55 tahun bagaikan usia manusia yang cukup dewasa. Maka dari itu partai Golkar musti tampil dewasa disetiap event politik kebangsaan. Gontok – gontokan didalam internal pun harus dihindari . Kedepankan prinsip demokrasi dan keterbukaan dalam mengelola dinamika internal maupun eksternal.

Akhirnya, selamat merayakan HUT 55 Partai Golkar bagi seluruh kader partai golkar di seluruh Indonesia.

Paskalis Kossay, Pengurus DPP Partai Golkar