6 Fakta Tentang Shin Tae Yong, Pelatih Baru Timnas Indonesia

Shin Tae Yong, Pelatih Teranyar Timnas Indonesia

Induk organisasi sepak bola Indonesia, PSSI, kabarnya telah memilih pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong sebagai nakhoda anyar Timnas Indonesia. Sebelumnya, PSSI sudah mempunyai kandidat dua pelatih Timnas Indonesia, yakni Shin Tae-yong dan Luis Milla.

Keduanya sudah memaparkan program latihannya di depan PSSI. Namun, PSSI lebih memilih Shin Tae-yong ketimbang Luis Milla.

Shin Tae-yong juga telah menyatakan bersedia menjadi juru taktik Skuat Garuda. Shin kabarnya akan meneken kontrak dengan PSSI pada 26 Desember 2019.

Timnas Indonesia saat ini tidak memiliki pelatih sejak PSSI menghentikan kerja sama dengan Simon McMenemy yang dinilai gagal total pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Shin Tae-yong menjadi kandidat terdepan duduk di kursi pelatih Timnas Indonesia.

Dengan sederet pengalamannya, Shin Tae-yong diyakini bisa membawa Skuat Garuda lebih baik. Berikut Bola.com telah merangkum dari berbagai sumber, lima fakta tentang Shin Tea-yong, kandidat terkuat pelatih Timnas Indonesia.

  1. Pernah Bobol Klub Indonesia

Selama berkarier sebagai pemain, Shin Tae-yong pernah memperkuat Seongnam FC dan Queensland Roar FC. Saat membela Seongnam FC, Shin Tae-yong pernah bertemu dengan klub Indonesia pada ajang Liga Champions Asia sebanyak tiga kali.

Tiga klub yang pernah menjadi lawan Shin Tae-yong ialah Pelita Jaya (1994-1995), Persib Bandung (1995-1996) dan Persik Kediri pada 2004. Adapun pertandingan paling terkesan ialah saat menghadapi Persib dan Persik.

Saat menghadapi Persib, Seongnam FC menang telak dengan skor 5-2 di Bandung. Shin Tae-yong ikut menyumbang satu gol pada laga tersebut di menit ke-19′.

Sementara saat bersua Persik, Seongnam FC menang telah dengan total agregat 17-1. Shin -Tae yong tak mau ketinggalan dalam pesta gol tersebut dengan ikut menyumbang satu gol.

2. Pernah Bawa Timnas Korea Selatan Kalahkan Jerman

Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih Timnas Korea Selatan pada ajang Piala Dunia 2018, Rusia. Namun, Shin Tae-yong gagal membawa Son Heung-min dkk lolos ke babak 16 besar.

Korea Selatan harus puas berada di urutan ketiga grup di bawah Meksiko dan Swedia. Namun, prestasi Korea Selatan sedikit lebih baik ketimbang Timnas Jerman yang menjadi juru kunci.

Tak hanya itu, Skuat asuhan Shin Tae-yong itu berhasil mengalahkan Jerman dengan skor 2-0.

3. Membawa Timnas Korea Selatan U-23 Tampil di Final Piala Asia 2016

Shin Tae-yong mengawali kariernya di level timnas bersama Korea Selatan U-23 sebelum jadi pelatih senior. Kala itu, Shin Tae-yong sukses membawa Korea Selatan U-23 melaju hingga final Piala Asia 2016.

Sayang, di parta puncak Korea Selatan harus takluk dari Jepang dengan skor 2-3. Padahal performa Korea Selatan sangat bagus sejak babak fase grup.

Kemudian pada babak perempatfinal skuat asuhannya mampu mengalahkan Yordania dengan skor tipis 1-0 dan menekuk Qatar 3-1 di parta semifinal.

Selain itu, Shin Tae-yong membawa Korea Selatan U-23 ke perempat final Olimpiade 2016 setelah menjadi juara grup di atas Jerman, Meksiko dan Fiji.

Sayangnya, langkah skuat asuhan Shin Tea-yong terhenti pada babak perempat final setelah menderita kekalahan dari Honduras dengan skor tipis 0-1.

4. Statistik Individu Mentereng

Saat menjadi pemain, Shin Tae-yong merupakan satu di antara pemain yang disegani Korea Selatan. Ia banyak meraih penghargaan individu.

Pelatih berusia 49 tahun itu pernah meraih penghargaan pemain muda terbaik Korea Selatan pada 1992. Kemudian dua kali merasakan Most Valuble Player pada 1995 dan 2001.

Shin Tae-yong juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Korea Selatan pada 1996. Tak hanya itu, Shin masuk ke dalam starting terbaik selama sembilan kali, yakni pada 1992-1996 dan 2000-2003.

5. Baru Meraih Tiga Gelar

Meskipun pernah mengalahkan tim sekelas Timnas Jerman, Shin Tae-yong justru baru merasakan tiga kali gelar juara saat berkarier menjadi pelatih.

Prestasi terbaik Shin Tae-yong ialah saat mengantarkan Seongnam Ilhwa Chunma menjadi kampiun pada ajang Liga Champions Asia. Kemudian bersama Korea Selatan Shin pernah meraih titel juara pada ajang Piala Asia Timur.

Selama menukangi Timnas Korea Selatan, Shin Tae-yong hanya mencatatkan tujuh kali menang dan imbang dari 23 pertandingan.

6. Belum Teruji di Luar Korea Selatan

Shin Tae-yong mengawali karier sebagai pelatih pada 2009. Selama kurang lebih 10 tahun sebagai pelatih, Shin selalu menangani klub asal Korea Selatan.

Adapun satu-satunya klub yang pernah merasakan tangan dinginnya ialah Seongnam Ihwa Chunma. Sedangkan di level timnas baru Korea Selatan.

Itu artinya, jika Shin Tae-yong resmi menukangi Indonesia akan jadi tantangan baru buatnya. Selain itu, minimnya pengalaman Shin di luar Korea Selatan bisa menjadi kendala tersendiri. {bola}