News  

Khawatir Produk China Bawa Virus Corona, Indonesia Setop Impor

Impor Produk China Dihentikan Sementara Karena Virus Corona,

Virus Corona membuat dunia internasional melakukan langkah antisipasi agar penyebaran tidak masuk ke negaranya. Tak terkecuali Indonesia.

Pemerintah resmi melarang warga negara China masuk Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, penerbangan dari China ke Indonesia resmi dilarang untuk sementara waktu.

“Semua pendatang yang tiba dari mainland China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia,” kata Retno usai menggelar rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Selain itu, pemerintah juga melarang warga negara Indonesia melakukan kunjungan ke China hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Begitu juga sebaliknya.

“Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan,” kata Menteri Retno.

Tak hanya manusia, pergerakan barang juga dihentikan sementara. Sebab, dikhawatirkan produk-produk impor asal China membawa virus corona.

Impor Hewan dan Bawang Putih Bakal Disetop

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengatakan pemerintah berencana akan melakukan pemberhentian sementara impor dari China. Ini sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.

Saat ini berbagai kementerian sedang melakukan pengkajian terkait jenis komoditas impor yang datang dari China. Dalam rapat tersebut baru merencanakan jenis komoditas yang sekiranya bisa membawa virus corona.

“Ini masih persiapan, agar tidak salah sasaran produk impornya,” kata Mendag Agus. Pemerintah akan melakukan pendataan, khususnya yang berkaitan dengan hewan hidup. “Wild animal itu sudah pasti,” lanjut Mendag Agus.

Begitu juga dengan produk holtikultura, seperti bawang putih. Jika berpotensi membawa virus pasti akan diberhentikan.

Sementara, terkait komoditas lainnya, pemerintah masih melakukan pertimbangan. Dia memperkirakan baru besok data lengkap barang impor yang dilarang masuk. “Ini segera (diselesaikan) mungkin besok sudah komplit,” kata Mendag Agus.

Anjing Hingga Kelelawar Diuji Laboratorium
Kementerian Pertanian melakukan uji laboratorium pada hewan impor yang dapat menjadi perantara Virus Corona. Pengambilan sampel tersebut berupa swab mukosa saluran pernapasan dari hewan.
“Nantinya sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium yang memiliki kompetensi untuk uji laboratorium,” ujar Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Adapun hewan yang memiliki resiko tinggi yakni anjing, kucing, rodentia, kelelawar dan unggas. Sampel hewan-hewan tersebut akan kembali diuji untuk lebih memastikan apakah benar-benar terdiagnosa terjangkit Virus Corona.
“Dengan dilakukan uji peneguhan diagnosa dilakukan oleh laboratorium Kementerian Pertanian, (Balai Besar Veteriner, Balai Penelitian Veteriner Bogor, Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian) terhadap sampel yang diambil Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian,” jelasnya.
Barang-barang China Diperiksa Ketat
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, berjanji akan menggandeng Kementerian Kesehatan untuk memeriksa impor produk China. Dikhawatirkan produk impor bahan baku industri asal China membawa virus corona.

“Saya kira itu masukan baik, apakah virus itu bisa tersebar melalui besi atau alat elektronik. Nanti saya akan saya survei ke Kementerian Kesehatan supaya mereka periksa barang-barang impor yang masuk dari China,” bebernya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Dia juga memastikan penyebaran virus corona di China tak berpengaruh terhadap kegiatan impor dari Indonesia ke Negeri Panda tersebut.

“Saya kira belum ada dampaknya terhadap corona ini. Memang ada yang mengkhawatirkan ekonomi di China sendiri akan secara signifikan melemah dari corona virus itu sendiri. Ini something to be seen, kita lihat perkembangannya,” tuturnya.

Perdagangan Indonesia-China Terpukul

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, menyebut bahwa dampak sebaran virus corona China tidak hanya berpotensi mengganggu sektor pariwisata di Tanah Air. Melainkan juga sektor perdagangan. Salah satunya, turunnya impor barang dari China.

“Misalnya banyak produk yang kita impor dari China akan berkurang, misalnya buah buahan, sehingga kemungkinan permintaan dari kita berkurang,” kata dia kepada merdeka.com.

Tak hanya impor, beberapa produk ekspor Indonesia ke China juga akan melemah. Sebab, secara otomatis negeri Tirai Bambu tersebut akan mengurangi jumlah permintaannya.

“Apalagi secara global banyak pabrik di China yang mengurangi produksi karena penduduk tidak bisa bekerja,” kata dia.

Padahal, negeri panda tersebut merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Semua hal yang mengganggu perekonomian China akan berdampak pada kinerja ekspor impor Indonesia. Contohnya perlambatan ekonomi. {merdeka}