Mengenal Tati Sumirah, Pahlawan Piala Uber Yang Pernah Jadi Kasir Apotek

Tati Sumirah

Tati Sumirah meninggal dunia. Salah satu pahlawan penentu kemenangan Indonesia untuk pertama kali merebut Piala Uber 1975 itu berpulang pada Kamis (13/2/2020) pukul 22.30 WIB.

Tati Sumirah menghadap Sang Khalik setelah sembilan hari dirawat di ICU Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur. Almarhumah meninggal di usia 68 tahun akibat kadar gula darah yang tinggi dan bermasalah pada paru-paru.

Tati Sumirah menyumbangkan poin saat Indonesia mengalahkan juara bertahan Jepang pada laga final Piala Uber di Istora Senayan, Jakarta, 6 Juni 1975. Ia mengalahkan Atsuko Tokuda 11-5 dan 11-2.

Sayang, setelah gantung raket pada 1981, kehidupan Tati Sumirah kurang beruntung. Apalagi, saat itu tidak ada yang namanya bonus bagi pemain berprestasi, termasuk Tati.

Tawaran melatih di bekas klubnya, PB Tangkas, ditolak. Alasannya, dia mengaku tidak berbakat jadi pelatih.

Untuk menyambung hidup, Tati Sumirah sempat bekerja sebagai kasir apotek selama 24 tahun di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Achmad Jayakardi dalam tulisannya menggambarkan, sang mantan ratu bulu tangkis itu berangkat dan pulang bekerja menggunakan angkutan umum.

Namun, atas budi baik rekan-rekannya, ia kemudian mendapat pekerjaan baru sebagai tenaga di bagian perpustakaan perusahaan minyak pelumas di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Gula Darah dan Paru-Paru

Sebelum mengembuskan napas terakhir, Tati Sumirah sempat sembilan hari dirawat di ICU Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. Ia mengalami masalah pada paru-paru dan kadar gula darahnya tinggi.

Sejak masuk rumah sakit, Selasa (4/2/2020) lalu, kondisi mantan pebulu tangkis kelahiran Jakarta, 9 Februari 1952 ini memang kritis. Hingga berpulang, Tati Sumirah dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Tati Sumirah akan dimakamkan di TPU Kemiri Utan Kayu, Rawamangun, Jakarta Timur, setelah salat Jumat. Berangkat dari rumah duka Jalan H Djubris RT 10 RW 08 No. 52 Kalurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

“Kita merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Tati Sumirah. Dia tidak saja pahlawan bagi klub Tangkas, tetapi juga untuk bulutangkis Indonesia. Berkat dedikasinya, Indonesia pertama kali bisa merebut Piala Uber tahun 1975,” tutur Juniarto Suhandinata, Wakil Ketua PB Tangkas Jakarta. {BOLA}