Premier League Dihentikan, Presiden UEFA Bantah Liverpool Otomatis Juara

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, membantah wacana Liverpool juara Premier League jika kompetisi berhenti. Menurutnya, kabar tersebut adalah berita palsu dan UEFA ingin menyelesaikan kompetisi.

Pandemi virus Corona membuat kompetisi di Eropa harus dihentikan sementara waktu, termasuk Premier League. Kompetisi kasta tertinggi di Inggris tersebut harus dihentikan pada pekan ke-29.

Premier League, sesuai dengan rencana awal, akan kembali digelar pada 3 April 2020. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian apakah sesuai jadwal atau molor. Format lanjutan kompetisi juga belum ditentukan.

Di tengah situasi yang belum pasti tersebut, muncul wacana klub yang berada di puncak klasemen menjadi juara dan liga dihentikan. Liverpool, dalam kasus Premier League, otomatis bakal menjadi juara.

Wacana Liverpool juara Premier League kemudian mendapat banyak komentar dari para analis. Ada yang mendukung, ada yang tidak. Aleksander Ceferin pun angkat bicara dan memastikan Liverpool tidak otomatis juara.

“Saya telah melihat dan mendengar beberapa berita palsu lagi bahwa UEFA akan menyarankan liga untuk menyelesaikan kompetisi sekarang dan memutuskan bahwa pemenangnya adalah klub yang kini di puncak klasemen,” kata Aleksander Ceferin dikutip dari Mirror.

“Saya dapat mengatakan bahwa itu tidak benar. Tujuan kami adalah menyelesaikan liga dan kami tidak merekomendasikan hal seperti itu kepada asosiasi atau liga apa pun,” tegas Aleksander Ceferin.

Kompetisi Harus Tuntas

Liverpool sejatinya sudah sangat dekat dengan gelar juara Premier League. Pasukan Jurgen Klopp memimpin klasemen dengan keunggulan 25 poin dari Manchester City. Jika tidak ada penundaan, Liverpool bisa pesta juara pekan ini, di laga melawan Everton.

Pernyataan Aleksander Caferin mendapat dukungan dari banyak federasi. Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFF), Luis Rubiales, memastikan La Liga musim 2019-2020 akan tetap digelar hingga tuntas. Barcelona dan Real Madrid bakal terus bersaing untuk gelar juara.

“Musim 2019-20 harus berakhir dengan aturan yang sama dan tidak berubah, meskipun situasinya luar biasa.”

“Saya tidak bisa menjamin bahwa kompetisi akan berakhir, seperti yang orang lain katakan, sebelum 30 Juni. Tetapi, tidak adil bahwa kompetisi berakhir dengan situasi klasemen seperti sekarang,” kata Luis Rubiales. {BOLA}