News  

Dikeroyok Pemerintah Pusat, Anies: Mengapa Selalu Aku Yang Mengalah?

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menarik rem darurat dengan memperketat kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih menimbulkan perdebatan.

Untuk membahas rem darurat, program Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne menggelar diskusi yang mengangkat tema ‘Gubernur Anies Akhirnya Menarik Rem Kompromi’, Selasa malam (15/9).

Sebelum diskusi dimulai, pembawa acara ILC Karni Ilyas memberikan kata pengantarnya.

Karni mengatakan, setelah Anies mengumumkan akan menarik rem darurat, seketika pemerintah pusat langsung bereaksi. Terutama Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.

Hal itu lantaran rem darurat dikhawatirkan menumbangkan perekonomian. Sebab 60 persen ekonomi nasional berada di Jakarta.

Menurut Karni, meski kebijakan rem darurat tetap dilakukan tapi ada sejumlah kompromi. Diantaranya tetap mengizinkan pusat perbelanjaan dibuka dan beberapa sektor lainnya.

Namun sayangnya dalam diskusi tersebut, perwakilan dari pemerintah pusat tidak hadir.

“Selamat malam Pak Gubernur Sudah dengar pengantar dari saya. Kalau suara diluar katanya Pak Gubernur dikeroyok. Gimana ceritanya,” tanya Karni Ilyas kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menjadi salah satu narasumber.

“Lebih seru bang kalau dikeroyok,” jawab Anies disertai tawa.

“Saya dengar tadi, termasuk lagu dari grup Seventeen, mengapa selalu aku yang mengalah,” sambung Anies dengan senyum khasnya.

Menurutnya, sejak 4 Juni lalu, ketika mulai menerapkan kebijakan PSBB transisi, opsi rem darurat tersebut sudah disampaikan.

Maka ketika kebijakan tersebut benar-benar diterapkan, sesungguhnya bukanlah suatu hal yang mendadak dan tidak dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.

“Demi keselamatan warga Jakarta. Jadi memang dari awal saya sudah sampaikan bahwa ada opsi rem darurat,” kata Anies. {rmol}