News  

Belasan Desa di 4 Kecamatan Halmahera Utara Terendam Banjir, 2.863 Warga Mengungsi

Ribuan warga Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, terpaksa mengungsi sejak Sabtu (16/1) hingga Minggu (17/1). Pasalnya, rumah ribuan warga ini terendam banjir akibat meluapnya dua sungai besar.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halut mencatat, warga yang mengungsi sebanyak 2.863 jiwa. Luapan Sungai Tiabo dan Nguailamo telah merendam empat wilayah kecamatan di Halut.

“Empat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kao Barat, Galela Selatan, Galela Barat dan Loloda Utara,” tutur Kepala BPBD Halmahera Utara Abner Manery, Minggu (17/1).

Banjir tersebut diakibatkan turun hujan dengan intensitas ringan-lebat disertai angin kencang dalam durasi waktu yang lama sejak Jumat (15/1) pukul 16.00 WIT hingga Minggu siang pukul 12.00 WIT.

Desa yang terendam banjir yakni Desa Togawa, Soakonora (Galela Selatan); Desa Roko, Dokulamo, (Galela Barat); Desa Pitago, Bailengit, Soamaetek, Parseba, Tuguis, Mekar Sari (Kao Barat); dan Desa Ngajam (Loloda Utara).

“Korban jiwa (yang mengungsi) Desa Togawa 61 kepala keluarga 285 jiwa, Desa Dokulamo 4 KK 15 jiwa, Desa Roko 313 KK 1.016 jiwa, Soakonora 2 KK 11 jiwa, Pitago 45 KK 153 jiwa, Bailengit 67 KK 294 jiwa, Soamaetek 30 KK 120 jiwa, Parseba 115 KK 378 jiwa, Tuguis 136 KK 499 jiwa, Mekarsari 35 KK 87 jiwa, dan Desa Ngajam 1 KK 5 jiwa,” urai Abner.

“Kerugian materiil akses jalan putus, 3 rumah warga terbawa banjir, 2 rumah rusak berat dan yang lain sementara pendataan. Total pengungsi 2.863 jiwa,” sambungnya.

Saat ini, BPBD telah membagikan makanan siap saji serta melakukan evakuasi warga di gedung SMP Soamaetek, Desa Kai dan tenda pengungsian di perbatasan Desa Kai dan Pitago bersama Basarnas dan TNI.

“Sementara pengungsian di Desa Togawa dipusatkan di gedung gereja, PAUD dan gedung MTQ. Desa Roko di gedung gereja Duma dan Samuda. BPBD juga telah mengevakuasi harta benda penduduk.

Kondisi terakhir air terpantau belum surut dan kebutuhan mendesak para pengungsi sementara makanan siap saji, air bersih, selimut, tikar dan logistik,” tandas Abner. {kumparan}