Pelatih asal Jerman, Thomas Tuchel, disebut-sebut akan menjadi juru taktik Chelsea selanjutnya, menggantikan posisi Frank Lampard. Juru taktik berpaspor Jerman itu disebut jurnalis Italia, Fabrizio Romano, sudah mencapai kata sepakat dengan Chelsea.
“Thomas Tuchel adalah pelatih Chelsea yang baru setelah Lampard dipecat, sudah dikonfirmasi. Pengumuman dilakukan dalam waktu dekat. Kesepakatan telah tercapai,” kata jurnalis olahraga Italia, Fabrizio Romano, di akun Twitter-nya, Selasa (26/1/2021).
Setidaknya ada dua alasan kuat kenapa Thomas Tuchel dipilih menjadi pelatih Chelsea. Alasan pertama diungkapkan Fabrizio Romano.
Thomas Tuchel sengaja didatangkan karena memiliki kualitas untuk mengangkat performa dua pemain Jerman yang didatangkan dengan harga mahal, yakni Timo Werner dan Kai Havertz. Pelatih 48 tahun itu dipercaya karena berasal dari Jerman, seperti Werner dan Havertz.
Havertz yang merupakan pemain termahal dalam sejarah Chelsea (80 juta euro) gagal tampil optimal. Dari 25 pertandingan yang sudah dijalani musim ini, Kai Havertz baru mengoleksi lima gol. Bahkan dari lima gol itu, hanya satu yang dibuat di Liga Inggris.
“Allegri tidak pernah bersentuhan dengan direksi Chelsea minggu lalu. Thomas Tuchel ditawarkan beberapa kali. Ia menjadi favorit karena bisa membantu Werner dan Havertz,” tulis Fabrizio Romano.
Sementara itu, alasan kedua adalah pencapaian Thomas Tuchel sebagai pelatih. Semenjak berkesempatan menangani klub elite pada 2015, Thomas Tuchel akrab dengan gelar juara.
Ketika menangani Borussia Dortmund pada 2015-2018, Thomas Tuchel membawa Die Borussen –julukan Dortmund– juara DFB Pokal 2016-2017. Sementara selama 2,5 tahun (2018-2020) menangani PSG, Thomas Tuchel menghadirkan enam trofi bagi publik Parc des Princes.
Bahkan, Thomas Tuchel membawa PSG lolos ke final Liga Champions 2020-2021, meski akhirnya kalah 0-1 dari Bayern Munich. Karena itu, tidak mengherankan jika pada akhirnya Chelsea memilih Thomas Tuchel sebagai pelatih. {okezone}
