News  

Viral! Kerumunan di Pesta Ulang Tahun Gubernur Khofifah, Pemprov Jatim: Sudah Sesuai Prokes

Sebuah video yang merekam jalannya pesta ulang tahun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa viral di media sosial dan langsung menuai kecaman.

Bukan tanpa alasan, jalannya pesta ulang tahun Khofifah tersebut memunculkan kerumunan sehingga dinilai tak mengindahkan protokol kesehatan Covid-19.

Rekaman video pesta ulang tahun Khofifah tersebut disorot warganet setelah dibagikan ulang oleh akun Instagram @lambe_turah, Jumat (21/5/2021).

Dari video, terlihat bahwa pesta ulang tahun Khofifah tersebut dilangsungkan di kompleks Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur.

Pesta ulang tahun tersebut dikabarkan dipenuhi aneka macam dekorasi dan mendatangkan berbagai menu makanan.

Tidak hanya itu, pesta yang turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak tersebut juga mengundang artis ibukota Katon Bagaskara.

Tampak semarak, pesta ulang tahun Khofifah tersebut dipenuhi orang-orang. Meski mereka mengenakan masker, tetapi jarak antar orang tak diperhatikan.

Kontan saja, kerumunan yang muncul di pesta ulang tahun orang nomor 1 Jawa Timur tersebut langsung menuai kecaman dari warganet. “Covid-19 cuma berlaku di kalangan bawah,” sindir Yanarisk.

“Itu bedanya rakyat jelata dan penguasa,” sambung srirahayuusrirahayuu4.

“Jangan salahin warga Jatim kalau mau nongki ya Bu. Heboh banget ada bapak ojol cari cuan buat keluarga malah diusir polisi. Kalau kayak gini kira-kira petugas keamanan yang biasanya razia atau ngobrak masyarakat pada kemana ya?” timpal Arlana_putri.

“Gubernur boleh ngadain acara kerumunan. Rakyat bisa apa?” sahut Rhiinov.

Telah menembus jutaan kali penayangan, untuk menyaksikan video viral pesta ulang tahun Khofifah tersebut, klik DI SINI.

Dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Pemprov Jatim, Agung Subagyo membantah jika pesta ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah tersebut mengabaikan prokes Covid-19.

“Semua berjalan sesuai prokes,” katanya dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Jumat (21/5/2021).

Agung menambahkan, video yang beredar luas di media sosial bukan pesta ultah, melainkan tasyakuran bersama anak yatim dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim.

“Bertepatan dengan ultah Ibu (Khofifah),” sambungnya.

Video tersebut menuai reaksi keras sejumlah pihak, termasuk Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PP PDNU) dokter Muhammad S Niam.

“Jangan salahkan rakyat yang tidak mematuhi protokol, jika pemimpinnya juga tidak bisa menjadi teladan. Jangan masalahkan lonjakan kasus, jika prokes 5M hanya sebagai slogan,” katanya.

Niam merasa jengkel, karena semua pihak, terutama dokter yang menangani langsung pasien dan menyiapkan prokes secara teliti sudah bekerja mati-matian, termasuk membuat hidup tak senormal sebelumnya dan banyak rumah sakit gulung koming (kelimpungan), itu semua karena tekad agar Covid-19 segera berakhir.

“Maka ketika melihat pemimpin, kepala daerah seperti itu, gemasnya bukan main. Kalau mau dibilang marah, ya marah lah! Marah dan kecewa gitu, karena pemimpin yang harusnya menjadi teladan tapi tidak bisa jadi teladan,” katanya. {suara}