Ambruk Di Lapangan, Legenda Bulutangkis Indonesia Markis Kido Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari dunia bulutangkis Indonesia. Mantan pemain ganda putra Markis Kido meninggal dunia. Legenda bulutangkis Indonesia peraih emas Olimpiade 2008 Beijing itu dikabarkan sempat ambruk di lapangan.

Kabar meninggalnya Markis Kido diumumkan PBSI lewat media sosial pada Senin (14/6/2021) malam WIB. Sejauh ini belum dipastikan penyebab wafatnya pria 36 tahun tersebut, namun diduga akibat masalah pada jantung.

Hal ini diumumkan PBSI lewat akun media sosial, Senin (14/6/2021). Tak disebutkan penyebab wafatnya pria 36 tahun tersebut.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, peraih emas Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido,” bunyi pernyataan resmi PBSI.

Menurut kabar yang beredar, Kido dinyatakan meninggal setelah tak sadarkan diri saat bermain bulutangkis. Dan kabar itu dikonfirmasi langsung rekannya yang berada di lokasi, Candra Wijaya.

Kido yang akrab disapa Uda ini berpulang saat sedang bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang. Menurut Candra Wijaya, mantan pemain yang hadir di arena, Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri saat baru bermain setengah gim. Saat itu sekitar jam 18.30 WIB.

“Saya duduk di pinggir lapangan melihat Kido terjatuh. Dan saya lari menolong. Dia tidak sadarkan diri dan mengorok,” tutur Candra, yang kemudian membawa Kido ke RS Omni di Alam Sutra, Tangerang.

Selama ini, Kido diketahui memang rutin bermain bulutangkis setiap Senin dengan sebuah tim di sana. Ibunda Kido, Zul Asteria yang tampak tegar menjelaskan kondisi putra pertamanya tersebut.

“Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat,” ujar Zul.

“Saya kira tadi hanya stroke, karna dia kan punya darah tinggi terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu tapi ternyata mas Kido diambil,” lanjutnya.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto menyebut Markis jatuh saat bermain bulutangkis. “Benar, dari info yang saya dapat demikian, jatuh saat main bulu tangkis, kemungkinan jantung,” ungkapnya.

“Saya kaget mendengarnya, karena usianya relatif masih muda,” imbuh Gatot.

Markis Kido menjulang di dunia bulutangkis setelah memenangi sejumlah ajang bersama Hendra Setiawan. Di antaranya SEA Games (2005, 2007, 2009), BWF World Championships 2007, Asian Badminton Championships 2005 dan 2009, Asian Games 2010, dan yang paling diingat, menjuarai Olimpiade Beijing 2008 dengan mengalahkan Cai Yun/Fu Haifeng di final.

Gatot mengenang saat meminta bantuan Markis Kido untuk menyemangati para atlet muda.

“Sosoknya inspiratif. Terakhir kami meminta almarhum untuk sharing pengalaman, untuk memberi inspirasi ke SKO Ragunan (sekarang bernama SKO Cibubur) bareng Susy Susanti sebelum pandemi. Dan banyak yang apresiasi dengan kedatangannya,” kata Gatot.