Dianggap Hina Bulutangkis Indonesia, Rating Drakor Racket Boys Hancur Lebur Diserang Netizen RI

Rating drama Korea bertajuk Racket Boys anjlok luar biasa di situs Internet Movie Database (IMDb) dan Google setelah diserang netizen Indonesia. Serangan warganet Indonesia kali ini terbilang dahsyat, karena tersulut emosi dalam Rocket Boys episode 5 yang dinilai menghina orang Indonesia.

Dalam pantauan kumparanTECH, banyak netizen +62 memberikan rating buruk Rocket Boys di situs IMDb. Hingga Sabtu (19/6) pagi, terpantau rating Rocket Boys mendapatkan bintang 2.3 dari 10.

Banyak yang memberikan rating bintang satu dan menuliskan komentar menjelek-jelekkan drama yang dibintangi oleh Tang Joon-Sang.

Tak sampai situ. Beringasnya netizen Indonesia sampai-sampai mengubah judul drakor tersebut menjadi “RacketRacist.” Walaupun, sekarang, judul “RacketRacist” sudah diganti lagi dan balik ke judul aslinya.

IMDb sendiri merupakan platform yang memungkinkan pengguna untuk berkontribusi menyumbang konten, seperti halnya Wikipedia.

Kekesalan warganet RI juga berlangsung di mesin pencarian Google. Jika kamu mengetik Racket Boys, maka tertulis program ini hanya disukai sebesar 8 persen. Angka ini mengalami penurunan drastis setelah episode 5 Racket Boys tayang.

Pada bagian audience rating summary, Rocket Boys hanya mendapatkan bintang 1,5 dari keseluruhan rating yang diberikan berjumlah 1.638. Kebanyakan rating yang diberikan netizen adalah bintang satu, sehingga membuat perolehan drama ini terbilang sangat buruk.

Penyebab rating Rocket Boys anjlok

Drama Korea Racket Boys sebelumnya mendapat banyak pujian, apalagi ia mengangkat cerita olahraga badminton yang disukai orang Indonesia. Publik +62 naik pitam kepadanya setelah episode kelimanya tayang di Netflix pada Senin, 15 Juni 2021.

Dalam episode itu dikisahkan, atlet bulu tangkis putri junior Korea, Han Se Yoon (Lee Jae-In), mengikuti Indonesia Open junior di Istora Senayan, Jakarta. Pelatihnya mengecam pihak penyelenggara yang memberikan hotel tidak bagus dengan pelayanan buruk.

Pelatih Han Se Yoon juga mengeluh kamar sumpek dan memaksa Timnas Korea Selatan berlatih di sebuah tempat tanpa pendingin udara, sedangkan Timnas Indonesia bisa berlatih di lokasi pertandingan.

Gambaran buruk juga ditampilkan soal suporter Indonesia pada saat adegan Timnas Indonesia kalah telak dari Korea Selatan.

Ketika Han Se Yoon berjalan melewati bangku penonton, suporter Indonesia digambarkan menunjukkan sikap yang tidak suportif dengan berteriak dan mengejeknya karena sudah memenangkan pertandingan tersebut.

SBS minta maaf, tapi tetap diserang netizen RI

Ketika episode itu tayang, serangan netizen Indonesia dilayangkan ke akun Instagram milik stasiun televisi SBS selaku pihak yang memproduksi Racket Boys. Mereka memberi banyak komentar ke akun Instagram @sbsdrama.official dan mendesak untuk meminta maaf.

Pihak SBS melalui akun @sbsnow_insta kemudian menuliskan permintaan maaf berbahasa Indonesia di kolom komentar Instagram @sbsdrama.official yang mengunggah cuplikan drama Racket Boys.

“Kami dari pihak produksi meminta maaf. Kami tidak bermaksud merendahkan negara, pemain, atau penonton tertentu. Kami memohon maaf atas adegan yang telah menyinggung pemirsa kami di Indonesia. Kami akan memperhatikan dengan saksama untuk episode selanjutnya,” jelas mereka.

Sayangnya, permintaan maaf tersebut dianggap tidak pantas oleh masyarakat Indonesia karena hanya mengunggah permohonan maaf di kolom komentar salah satu unggahannya. Aksi serangan terhadap SBS dan Rocket Boys pun masih berlanjut.

Kasus yang memperlihatkan beringasnya netizen +62 bukan pertama kali terjadi. Serangan berupa komentar atau rating buruk pernah ditujukan pula kepada akun media sosial federasi badminton internasional BWF.

Pecatur GothamChess yang sempat tanding dengan Pak Dadang ‘Dewa Kipas’ asal Bandung, dan Microsoft yang menyebut netizen Indonesia paling tidak sopan di Asia Tenggara.

Dalam survei Digital Civility Index 2020 yang dibuat raksasa teknologi Microsoft, Indonesia berada di posisi paling buncit perihal kesopanan online di Asia Tenggara. Kesopanan netizen Indonesia juga menempati posisi 29 dari 32 negara yang disurvei Microsoft. {kumparan}