News  

Profesor Vanderbilt University: Tubuh Orang Yang Tak Divaksin Bisa Jadi Pabrik Varian COVID-19

Orang yang tidak divaksinasi Covid-19 sebetulnya sedang mempertaruhkan kesehatan mereka sendiri. Mereka juga berisiko bagi semua orang jika mereka terinfeksi virus Korona. Maka dari itu, segeralah vaksinasi daripada tidak ada perlindungan sama sekali.

“Orang yang tidak divaksinasi adalah sasaran ‘pabrik’ varian potensial,” kata seorang profesor di Divisi Penyakit Menular di Vanderbilt University Medical Center, dr. William Schaffner, kepada CNN.

“Semakin banyak orang yang tidak divaksinasi, semakin banyak peluang bagi virus untuk berkembang biak,” kata Schaffner seperti dilansir dari CNN, Minggu (4/7).

Ketika itu terjadi, menurutnya virus akan bermutasi. Dan itu dapat menimbulkan mutasi varian yang bahkan lebih serius di masa mendatang. Memang, sudah takdirnya, semua virus bermutasi. Virus berubah dan berevolusi.

Menurutnya, sebagian besar perubahan tidak berarti apa-apa bagi virus, dan beberapa dapat melemahkannya.

Tetapi kadang-kadang, virus mengembangkan mutasi acak yang memberikan keuntungan transmisibilitas yang lebih baik, misalnya, atau replikasi yang lebih efisien, atau kemampuan untuk menginfeksi berbagai macam inang.

Jika orang yang terinfeksi itu menularkan virus ke orang lain, mereka akan menularkan versi mutannya. Jika versi mutan cukup berhasil, itu menjadi varian. Dan orang yang tidak divaksinasi memberikan kesempatan virus bermutasi.

“Ketika mutasi muncul pada virus, yang bertahan adalah yang membuat virus lebih mudah menyebar di populasi,” kata Ahli mikrobiologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, Andrew Pekosz kepada CNN.

“Setiap kali virus berubah, itu memberi virus platform yang berbeda untuk menambahkan lebih banyak mutasi. Sekarang kami memiliki virus yang menyebar lebih efisien,” ungkap Andrew.

Vaksin saat ini diyakini melindungi dengan baik terhadap semua varian sejauh ini, tetapi itu bisa saja berubah setiap saat. Itu sebabnya, dokter dan pejabat kesehatan masyarakat ingin lebih banyak orang divaksinasi.

“Semakin kita membiarkan virus menyebar, semakin besar peluang virus itu untuk berubah,” saran Organisasi Kesehatan Dunia bulan lalu.

Seorang dokter anak dan ahli imunologi di Boston College dr. Philip Landrigan menambahkan jika virus mencoba menginfeksi seseorang yang memiliki kekebalan, virus itu mungkin gagal, atau mungkin berhasil dan menyebabkan infeksi ringan atau tanpa gejala.

Dalam hal ini, ia akan bereplikasi sebagai respons terhadap tekanan dari sistem kekebalan yang prima.

“Populasi orang yang tidak divaksinasi itu memberi virus perubahan tidak hanya untuk menyebar, tetapi juga untuk berubah. Yang dibutuhkan hanyalah satu mutasi pada satu orang,” kata dr. Philip. {jawapos}