Kematian Akibat COVID-19 RI Tertinggi di Dunia, PKS: Pemerintah Pantau Juga Pasien Isoman

Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani meminta pemerintah agar memantau pasien isolasi mandiri (isoman) untuk menekan angka kematian akibat Covid-19.

Ia mengingatkan, Indonesia telah menjadi negara nomor satu di dunia untuk kasus pasien meninggal akibat Covid-19. Apalagi data kasus kematian harian karena Covid-19 pada Selasa (27/7/2021) tercatat ada 2.069 orang.

“Pasien bergejala ringan dan sedang diminta melakukan isoman karena faskes dan rumah sakit tidak mampu menampung. Implikasinya, pemerintah harus memantau pasien isoman dengan cermat, termasuk menyediakan konsultasi dokter, obat-obatan dan asupan bergizi,” kata Netty, Rabu (28/7/2021).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengatakan, kurangnya pantauan dan dampingan membuat jumlah kematian pasien isoman meningkat.

Dia menyesalkan penanganan pandemi dari aspek kesehatan yang masih dinilai kedodoran.

“Angka testing dan tracing terus menurun, sementara positivity rate lebih tinggi dari standar WHO. Kasus baru bertambah 45.203. Dan hingga 18 Juli 2021, tercatat 180 daerah berstatus zona merah,” jelasnya.

Sementara itu, dari aspek ekonomi, Netty menuturkan bahwa pemerintah belum efektif melakukan upaya pemulihan. Hal itu dinilainya dari adanya 19,10 juta orang usia kerja atau 9,30 persen yang terdampak Covid-19.

“Pertumbuhan ekonomi masih melambat, jumlah pengangguran dan masyarakat miskin akibat terdampak pandemi meningkat. Sayangnya, pemerintah gagap merespons kondisi ini sehingga bansos dengan jumlah kecil pun terlambat dicairkan,” ungkapnya.

Terkait penanganan pasien isoman, jelas Netty, seharusnya tersedia tenaga pendamping untuk memantau perkembangan gejala.

Menurut dia, seharusnya pemerintah mampu menggalang tenaga relawan melalui kolaborasi dengan organisasi masyarakat (ormas) atau komunitas masyarakat.

Terkait telemedicine untuk memantau pasien isoman, lanjut dia, dapat digunakan sebagai alternatif solusi.

“Namun, teknologi ini belum sepenuhnya efektif mengatasi problem pasien isoman. Sebab, tidak semua lapisan masyarakat tahu, paham, dan memiliki akses telemedicine,” terang dia.

Oleh karena itu, Netty meminta pemerintah harus menggencarkan sosialisasi telemedicine dan memudahkan aksesnya agar menjangkau semua lapisan masyarakat.

Kendati demikian, Netty juga menilai ada kendala kedua terkait telemedicine. Menurutnya, diagnosis dokter melalui telemedicine kurang efektif.

Hal tersebut karena rendahnya kemampuan komunikasi pasien, maupun keterbatasan dokter untuk mengidentifikasi gejala secara online.

“Ini pun perlu mendapat perhatian dan dicarikan langkah antisipasinya,” pungkas Netty.

Diketahui, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 2.069 orang pada Selasa (27/7/2021), sehingga totalnya kini menjadi 86.635.

Penambahan tersebut menempatkan Indonesia di posisi pertama sebagai negara dengan angka kematian harian tertinggi di dunia di bawah Brasil dengan tambahan 1.320 kematian.

Hal tersebut diungkapkan laman Worldometers yang merilis data terkini perkembangan kasus Covid-19 di dunia. {kompas}