News  

Menantu Akidi Tio Suami Heriyati Ternyata Sopir Taksi Online Dan Sedang Terlilit Utang

Rencana hibah uang Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) diduga hoaks alias tidak ada. Heriyanti, anak mendiang Akidi Tio, pun kini diamankan polisi dan kabarnya sudah ditetapkan tersangka di Polda Sumatera Selatan.

Hari ini, Senin (2/8/2021) batas terakhir penyerahan uang. Saat dijemput oleh Polda Sumsel Heriyanti anak bungsu Akidi Tio ternyata tak memiliki uang tersebut.

Heriyanti ikut menyerahkan secara simbolis bantuan ke Kapolda Sumsel beberapa waktu lalu.

Kata Tetangga

Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio menjadi sorotan setelah kebohongannya terkait sumbangan Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 terbongkar.

Perbuatannya tersebut telah membuat kecewa dan malu warga Palembang, termasuk warga yang tinggal di sekitar rumahnya.

Ketua RT 27 tempat tinggal keluarga Heriyanti, Fauzi Sayid mengungkap keseharian Heriyati dan keluarganya. Ia mengatakan Heriyanti anak Akidi Tio jarang bergaul.

Sementara suaminya bekerja sebagai sopir taksi online setelah usaha mereka bangkrut. Fauzi pun menanggapi atas ditetapkannya seorang warganya tersebut menjadi tersangka.

“Kami kecewa ini adalah kejadian memalukan warga Sumsel,” kata Fauzi ketika berbincang dengan Tribunsumsel.com, Senin (2/8/2021).

Sopir taksi online

Ketua RT Fauzi tak heran kalau sumbangan Rp 2 triliun tersebut berakhir dengan kebohongan. Sebab, profesi Rudi suami dari Heriyanti adalah driver taksi online.

“Tak masuk akal, saya bingung. Rudi yang saya tahu sehari-hari memang pernah usaha kemudian bangkrut dan sekarang jadi driver taksi online. Kegiatan istrinya saya tak tahu sama sekali,” ungkapnya.

Tidak pernah mengenal Heriyanti sebelumnya, Fauzi hanya mengenal sang suami Rudi Sutadi. Ia baru tahu Heriyanti, setelah viral soal pemberitaan sumbangan Rp 2 triliun dilakukan keluarga mendiang Akidi Tio.

“Saya tidak tahu nama dan sosok istri Rudi karena orangnya tidak pernah keluar rumah. Setelah namanya disebut ketika viral sumbangan itu, banyak yang tanya soal dia ke saya. Kemudian d cek KK milik keluarga Rudi dan rupanya dia ini (Heriyanti) memang istri dari Rudi, ” katanya.

Jarang bergaul

Keseharian keluarga tersebut ia tak mengetahui banyak, karena di kalangan warga sekitar Rudi dan Heriyanti jarang bergaul.

Fauzi mengatakan sejak Rudi pindah menjadi warga sekitar di tahun 2008 pun, Rudi hanya akrab dengan dirinya selaku Ketua RT.

“Dua-duanya tidak pernah ikut kegiatan warga sini. Seperti senam pagi, berinteraksi dengan warga lain pun tidak pernah,” katanya.

Diketahui sebelumnya Rudi Sutadi menjalankan bisnis ekspedisi ketika awal mula pindah. Kemudian alih profesi menjadi driver taksi online selama lima tahun terakhir.

“Dia sempat punya dua unit mobil untuk menjalankan usahanya. Kemudian usahanya gagal, setahu saya dia jadi driver taksi online,” ucapnya.

Rumah direnovasi

Rumah yang ditempati Rudi dan keluarga pun, sebelumnya rumah tua yang direnovasi oleh pasangan suami-istri tersebut. Selama ini pun, Fauzi tak pernah melihat keluarga Heriyanti dan Rudi datang ke rumahnya.

“Tak pernah kelihatan ada keluarganya yang berkunjung, atau mungkin saya saja yang tak lihat,” katanya.

Terpisah, dua orang warga yang dijumpai tak jauh dari pos pengamanan kompleks rumah pun mengatakan hal yang sama.

Dari awal ia sudah tak percaya bahwa keluarga Heriyanti akan menyumbangkan uang Rp 2 triliun. Hal ini menurutnya sudah membuat malu warga Palembang dan pejabat daerah.

“Ya iyalah, uang sebanyak itu mana ada yang sanggup. Ada mungkin tak banyak. Bank juga belum tentu bisa mencairkan uang tersebut, ” kata seorang warga yang tak ingin disebut namanya.

Tak tahu banyak mengenai bagaimana keseharian pasangan suami-istri tersebut, ia hanya tahu jika ada rumah itu ditinggali oleh tiga orang. “Lihatnya saja jarang, kerjaan mereka juga saya tak tahu, ” ungkapnya.

Sementara warga lainnya mengatakan Rudi Sutadi dan Heriyanti dikenal kurang bergaul dengan warga sekitar. “Yang saya tahu mereka tidak pernah kumpul sama warga lain, kumpul-kumpul. Urus masing-masing saja, ” katanya.

Pantauan tribunsumsel.com di teras rumah Heriyanti ada satu unit motor matic berwarna putih terparkir, Senin (2/8/2021) siang. Motor tersebut diketahui milik suami Heriyanti, Rudi Sutadi.

“Tadi ada orangnya keluar sebentar sekitar satu jam lalu, kemudian pulang dan masuk lagi pakai motor itu,” kata seorang buruh bangunan yang bekerja di samping rumah Heriyanti.

Selama di lokasi selama 30 menit, wartawan tribunsumsel.com melihat suami Heriyanti keluar dari rumah mengenakan kemeja hijau gelap memakai celana setengah tiang.

Ia tampak sebentar memasukkan motornya ke dalam rumah kemudian menyapu teras. Tahu ketika hendak didekati, dan melihat dari jauh ia langsung bergegas masuk ke dalam rumah. Belum sempat memanggilnya ia langsung bergegas.

Setelah dihampiri dan ditunggu beberapa menit tidak ada respon dari pemilik rumah.

Terlilit Utang?

Kamis (29/7/2021), Heriyanti dijemput Kabid Keuangan Polda Sumsel, Kombes Pol Heni Kresnowati, anak bungsu mendiang Akidi Tio dari rumahnya yang berada di kawasan kecamatan Ilir Timur I Palembang.

Dari informasi yang dihimpun, Heriyanti dibawa ke Mapolda Sumsel untuk membuat surat pernyataan hitam di atas putih terkait kapan waktu kepastian dana bantuan itu cair.

Namun saat ditanya mengenai alasan Heriyanti dibawa ke Mapolda Sumsel, Kapolda hanya memberikan keterangan singkat. “Cuma ngobrol-ngobrol,” jawabnya.

Sementara itu, fakta mengenai Heriyanti terungkap. Dia dikabarkan memiliki utang ke beberapa orang. Mengenai utang Heriyanti diungkap Siti Mirza Nuriah SpOG. Dia merupakan orang dekat dari Heriyanti.

Siti Mirza juga menjawab perihal kabar yang menyebut bahwa Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio memiliki utang pada beberapa orang termasuk dirinya.

Menurutnya utang itu adalah perjuangan Heriyanti untuk bisa memberikan bantuan kepada masyarakat khususnya di Sumsel. “Oh iya tidak apa-apa, itu usaha dia untuk mendapatkan,” ujarnya

Saat dikonfirmasi ulang soal uang Rp 2 triliun yang ternyata cuma kabar bohong, Siti Mirza Nuriah hanya berkomentar singkat “Nah hilang duitku, tidak bisa kembali lagi,” ujarnya.

Respons Gubernur

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru berkomentar terkait sumbangan Rp 2 Triliun yang akan diberikan keluarga Akidi Tio, ternyata fiktif.

“Saya sebagai pemimpin daerah ini meminta institusi Polri menindak tegas siapapun yang buat kegaduhan dan polemik,” kata Herman Deru saat konferensi pres di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (2/8/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini suasana sedang menangani pandemi jadi terusik gara-gara ulah oknum tersebut, yang seakan-akan memberikan bantuan dengan nilai sangat fantastis kepada Kapolda.

“Waktu acara saya hanya diundang jadi saksi, ada juga tokoh agama. Saya berharap kepada Polri, proses hukum dengan tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku setegas mungkin,” katanya.

Menurut Deru, tidak elok memang dengan suasana yang sangat mencekam karena Covid-19 masih ada orang yang berlaku seperti itu.

“Kita tidak tahu keinginannya apa terhadap institusi Polri, sehingga di luar batas pemikiran kita. Saya sebagai Gubernur minta tindak tegas saja apa yang diperbuat oleh oknum individu atau keluarga. Kalau berlarut akan sangat memalukan institusi Polri,” katanya. {tribun}