Jazuli Juwaini Tegaskan Komitmen PKS Jaga Akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR konsisten menggelar lomba Baca Kitab Kuning setiap tahun dalam rangka memeringati Hari Santri Nasional dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Peluncuran lomba dilaksanakan dengan webinar nasional mengusung tema ‘Meneladani Ulama dan Santri Dalam Menghadirkan Harmoni Anak Bangsa’ pada Rabu (20/10).

Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini mengatakan, melalui lomba baca kitab kuning ini, keluarga besar PKS ingin mengajak generasi penerus bangsa mengkaji kitab-kitab dari ulama yang kompeten. Jazuli menegaskan, PKS berkomitmen menjaga akidah ahlusunnah wal jamaah.

“Para ulama adalah orang-orang yang gigih mempertahankan alhaq, mereka menjadi benteng moral bagi bangsa Indonesia. Fraksi PKS diperintahkan langsung oleh Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri agar terus menjaga akidah ahlussunah waljamaah atau aswaja, karena itu satu-satunya yang dijamin Rasulullah Muhammad SAW,” tutur Jazuli, Jumat (22/10).

Jazuli mengatakan bahwa dalam konteks bernegara, ulama dan santri terbukti menjadi teladan dan penjaga NKRI. Oleh karena itu negara harus hadir menjaga ulama dan pesantren.

“Atas dasar itulah, Fraksi PKS berjuang mengesahkan UU Pesantren. Selain UU pesantren, Fraksi PKS juga telah mengusulkan RUU Perlindungan Simbol dan Tokoh Agama,” ujarnya.

Anggota Komisi I DPR ini menilai undang-undang ini diperlukan sebagai bentuk penghormatan dan proteksi kepada ulama yang memiliki banyak santri dan pengikutnya.

Jika ulama terlindungi, maka kerukunan Indonesia akan terwujud. Ketika ulama dihina, pengikutnya bisa jadi akan tersinggung. “Otomatis akan menimbulkan kegaduhan bernegara. PKS ingin terwujud kerukunan di Indonesia,” tegasnya.

Lomba Baca Kitab Kuning Fraksi PKS kali ini sudah memasuki penyelenggaraan tahun kelima. Kitab yang dilombakan dalam lomba kali ini adalah Kitab Fathul Muin yang sangat dikenal di kalangan pesantren. Lomba Baca Kitab Kuning menjadi program unggulan Fraksi PKS setiap tahun.

Alasannya, menurut Jazuli keluarga besar Fraksi PKS dan keluarga besar PKS ingin membangun tradisi keilmuan yang merujuk pada kitab-kitab para ulama yang muktabar dan kompeten.

“Sekaligus untuk menanamkan cinta dan motivasi untuk mempelajari bahasa Arab yang merupakan bahasa Alquran dan kini menjadi bahasa pergaulan internasional,” tegas Jazuli.

Selain itu, Fraksi PKS dan keluarga besar PKS ingin mengokohkan cinta kepada ulama dan santri. Karena ulama dan santri adalah pewaris para nabi dan dimuliakan Allah SWT.

“Fraksi PKS ingin meneladani para ulama dan santri yang begitu besar kontribusinya kepada bangsa jauh sebelum kemerdekaan. Saat merebut kemerdekaan ulama dan santri mengorbankan seluruh harta bahkan jiwa raganya untuk republik,” ujarnya. {republika}