Duh! Puluhan Warga Koja Keracunan Usai Konsumsi Nasi Kotak Berlogo PSI

Sebanyak 35 warga RW 006 Kelurahan Koja, Jakarta Utara, keracunan makanan usai menyantap nasi kotak yang terdapat logo Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Ketua RW 006, Suratman, mengatakan saat ini 35 orang tersebut sudah diperiksa kondisinya oleh pihak puskesmas setempat.

“Tadi kita coba undang dari pihak puskesmas untuk mendata itu ada 35 orang,” kata Suratman kepada wartawan, Senin (25/10).

Diketahui, makanan tersebut dibagikan pada Minggu (24/10), sekitar 89 nasi box diterima Suratman. Nasi box itu bermenu nasi, telur, buncis, dan orek tempe.

“Berdasarkan info, nasi box di kita ada 89 box. Menunya nasi, telur, buncis, sama orek,” jelasnya.

Suratman menjelaskan beberapa warga dilarikan ke RSUD Koja setelah mengalami mual, muntah, dan pusing. “Dari 35 di data puskesmas kebetulan kumpul di balai warga, 24 di antaranya terdaftar di RS Koja,” ungkapnya.

“Kurang lebih 2-3 jam baru merasakan gejala mual,” tambahnya.

Lebih lanjut, Suratman mengatakan, saat ini beberapa warga sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit. “Jadi untuk saat ini yang dirawat 5 orang, selebihnya sudah diizinkan pulang,” ujarnya.

Sementara itu, Suratman mengatakan, saat ini pihak PSI akan memberikan penjelasan kepada warga terkait insiden keracunan tersebut.

“Ini kita lagi klarifikasi dari pihak PSI juga akan hadir di Balai Warga 06 Koja. Hari ini kita lagi klarifikasi,” pungkasnya.

PSI Minta Maaf soal Keracunan Nasi Box di Koja

Ketua DPD PSI Jakarta Utara, Darma Utama, mengungkapkan, kejadian keracunan nasi box tersebut adalah kali pertamanya sejak April 2021.

“Makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021. Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma Utama, dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/10).

Darma menjelaskan, pembagian nasi box tersebut salah satu bagian dari programnya untuk membantu warung-warung makanan dan UMKM kuliner yang terdampak pandemi.

“Jadi PSI tidak membuat makanan. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ini dari publik,” ungkapnya.

Darma mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut agar kejadian keracunan makanan yang dibagikan tidak terulang kembali.

“Kami telah melakukan penyelidikan internal supaya kasus seperti ini tidak terulang. Kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung,” tambahnya.

Sementara itu, pemilik warung, Lidya, meminta maaf atas kejadian keracunan makanan di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara. Dirinya mengatakan bahwa sudah menjaga agar makanan aman dikonsumsi.

“Saya sudah bekerja sama dalam PSI menyediakan makanan untuk program Rice Box ini sejak Agustus lalu dan sudah memasak untuk lebih 1.000 kotak nasi untuk Rice Box. Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” ungkap Lidya. {kumparan}