News  

Rizal Ramli: PKB dan PAN Hasil Reformasi Kok Tega-Teganya Mau Melawan Konstitusi

Tokoh senior, DR. Rizal Ramli (RR) merasa prihatin dengan langkah dua partai politik (parpol) hasil reformasi, PAN dan PKB. Pasalnya, kedua partai tersebut justru sedang berusaha mengkhianati konstitusi dan amanah reformasi.

Kekecewaan tersebut disampaikan langsung RR saat berbincang dengan pakar hukum tata negara, Refly Harun dalam video yang diunggah di akun YouTube Refly Harun pada Jumat pagi (4/3).

Menko Perekonomian era Gus Dur itu awalnya bercerita tentang upaya memperpanjang jabatan Presiden Joko Widodo untuk lima tahun lagi. Tetapi wacana ini langsung mendapat resistensi yang cukup kuat dari masyarakat.

Kini, dibuat kembali rekayasa agar ada pembenaran bahwa kekuasaan perlu diperpanjang dua tahun lagi.

“Itu kaya operasi militer aja, komandannya jelas ada siapa, pejabat, menteri, kemudian dicari lah alasan-alasan, semua alasannya ngasal, ngawur,” ujar RR seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Jumat pagi (4/3).

Selanjutnya, sambung mantan Menko Kemaritiman itu, sang komandan mencari operator dan operatornya adalah ketua umum parpol yang mempunyai potensi masalah hukum sehingga mudah ditekan.

“Jadi nyanyi, didukung oleh survei abal-abal, bahwa 73 persen rakyat Indonesia sangat puas dengan Jokowi. Ini survei benar-benar bayaran, abal-abal, yang digunakan untuk justifikasi kenapa perpanjangan dilakukan,” kata RR.

Tetapi ternyata, rencana jahat tersebut akhirnya terbongkar. Karena, perpanjangan masa jabatan maupun penundaan Pemilu merupakan sebuah kudeta konstitusi. Padahal, konstitusi sudah sangat jelas mengatakan bahwa maksimum jabatan presiden adalah 2 x 5 tahun.

“Nah yang luar biasanya, dua partai yang ketuanya itu jadi spokesman buat kudeta konstitusi ini, adalah justru partai yang didirikan sebagai hasil dari reformasi. Yaitu PAN dan PKB,” jelas RR.

“Kok tega-teganya kedua partai hasil reformasi ini itu malah cawe-cawe, mau melawan konstitusi dan mengkhianati amanah reformasi,” sambung RR.

Bahkan, dari kabar yang beredar di masyarakat kata RR, terungkap sosok komandan operasinya, yaitu Luhut Binsar Pandjaitan.

“Walaupun sudah bantah membantah, tapi kayaknya, bukti-buktinya itu semua mengatakan memang komandannya Pak Luhut Pandjaitan,” pungkas RR. {rmol}