News  

Heran Bung Karno Dituduh Komunis, Megawati: Bung Karno dan Pancasila Jadi Satu

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri

Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan anggapan Presiden RI pertama Soekarno menganut paham komunis. Menurut Megawati, sosok Bung Karno adalah orang yang tak bisa dilepaskan dari Pancasila.

“Harus tahu bung Karno, tidak bisa dipisahkan, secara natural itu memang Bung Karno dan Pancasila jadi satu, tetapi oleh politik dipisahkan.

Jadi, seperti Pancasila itu tiba-tiba saja ada begitu, itu ndak bisa,” ucap Megawati saat menjadi pembicara kunci di Seminar Nasional Ide dan Gagasan Bung Hatta dalam rangka memperingati Harlah Pancasila, Rabu (1/6).

Megawati menuturkan, Bung Karno memang memiliki cara pandang yang orisinil. Dugaan Megawati, mungkin karena ketika di bui, Bung Karno diizinkan membawa buku meski harus disortir.

Hal ini sering disalahartikan Bung Karno merupakan seorang komunis atau dekat dengan komunisme.

“Banyak orang waktu itu ayah bilang saya dibuang, sepertinya dekat dengan komunisme. Jadi, saya sangat mengerti bahwa salah besar karena juga banyak yang memotong [sejarah]” ungkap Megawati.

Megawati mengenang bahwa dulu dia pernah bertanya kepada Bung Hatta dan Sjahrir. Ternyata, mereka juga diajari Marxisme Karl Max Leninisme dan ideologi kiri lainnya.

“Itu diizinkan [diajarkan], jadi aneh. Kalau katanya marhaenisme itu metode komunisme, salah besar menurut saya, makanya monggo diolah kalau mau tahu kenapa bisa membuat Pancasila.

Kalau beliau [Bung Karno] komunis tidak mungkin untuk bisa menyerang seperti demikian (G-30S/PKI),” beber Ketua Umum PDI Perjuangan ini.

Hadir memberi sambutan dalam Seminar tersebut yakni, Mendikbudristek Nadiem Makariem, sebagai pembicara Hasto Kristiyanto (Sekjen PDI-P), Prof. Ganefri, Ph.D (Rektor UNP), bertindak memberi pengantar Prof. Aom Karomani, M.Si (Ketua FRPKB/Rektor Unila).(Sumber)