Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019 telah terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Polling untuk capres dan cawapres pun banyak diadakan melalui sosial media, Twitter.
Akun resmi dari komunitas netizen nahdlatul ulama di Twitter, @Netizen_NU juga membuat polling untuk Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga, Minggu (12/7/2018). Hingga kini, polling dari NU itu masih berlangsung dan belum menemui hasil akhir (final vote).
Akun @Netizen_NU juga menyematkan polling itu di halaman teratasnya. Walaupun belum menemui hasil final, namun dari 42.276 pengguna Twitter memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga.
Polling ini juga telah berlangsung selama 6 hari terakhir. Prabowo-Sandi memenangkan 82 persen, sementara Jokowi dan Ma’ruf Amin memperoleh 18 persen.
Dalam polling tersebut, hanya ada dua pilihan, dan tidak ada penambahan polling bagi yang golput maupun belum tidak memilih keduanya.
Sementara itu, survei di Twitter tidak membutuhkan biaya khusus untuk memperoleh hasil, berbeda dengan survei oleh lembaga-lembaga yang bergerak di bidang tersebut.
Lembaga survei pun kerap kebanjiran order pesanan survei dari calon ataupun partai politik.
Hal tersebut diamini oleh Direktur Populi Center, Usep Achyar, ia mengakui pada ajang pilkada serentak beberapa waktu lalu pesanan untuk melakukan kegiatan survei naik.
“Ada kenaikan kerjasama sedikit. Tapi, ya tidak signifikan,” kata Usep yang dikutip dari Tribunnews. Kenaikan pesanan kata Usep justru terlihat signifikan pada Pemilu 2019 kali ini.