Eni Saragih Siap Bongkar Peran Samin Tan di Kasus PLTU Riau-1

Eni Saragih Siap Bongkar Peran Samin Tan di Kasus PLTU Riau-1 Radar Aktual

Tersangka kasus dugaan suap PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih mengatakan siap membongkar keterlibatan bos PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Samin Tan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor. “Insya allah (siap membongkar peran Samin Tan),” ujar Eni usai diperiksa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (9/11/2018).

Eni mengaku berkas penyidikannya sudah rampung dan akan segera dilimpahkan ke jaksa penuntut umum. Menurut mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR ini, lebih baik membongkar keterlibatan Samin Tan di persidangan.

“Nanti saja (di persidangan). Nanti habis dong,” kata Eni. Dirinya takkan ragu membongkar keterlibatan Samin Tan dalam proyek senilai USD 900 juta itu. Itu dilakukan agar permintaan justice collaborator (JC) dirinya diterima majelis hakim.

Nama Samin Tan muncul dalam sidang terdakwa Johanes Budisutrisno Kotjo. Samin Tan disebut oleh saksi Tahta Maharaya pernah memberikan uang sejumlah Rp 1 miliar kepada Eni. Uang Rp 1 miliar diberikan oleh seorang staf Samin Tan kepada Tahta Maharaya dalam sebuah tas dengan diberi kode buah. Uang tersebut diduga untuk memuluskan proyek PLTU Riau-1.

“Pokoknya saya sudah berjanji untuk kooperatif, dan di persidangan pun saya berjanji untuk kooperatif. Alat-alat bukti itulah nanti yang akan membuktikan dalam persidangan,” kata dia.

Eni sendiri dalam kasus ini sudah mengembalikan uang suap yang dia terima. Total Eni mengembalikan Rp 3,55 miliar ke rekening penampungan KPK. Sedangkan Golkar, baru mengembalikan Rp 712 juta.

Dalam kasus ini, KPK baru menjerat tiga orang tersangka, yakni Eni Maulani Saragih, pemilik Blackgold Natural Resources Limited Johanes Budisutrino Kotjo, dan mantan Sekjen Golkar Idrus Marham. Idrus diduga secara bersama-sama dengan Eni menerima hadiah atau janji dari Johanes terkait kasus ini.

Idrus disebut berperan sebagai pihak yang membantu meloloskan Blackgold menggarap proyek PLTU Riau-1. Mantan Sekjen Golkar itu dijanjikan uang USD 1,5 jika Johanes berhasil menggarap proyek senilai USD 900 juta itu.

Proyek PLTU Riau-I sendiri masuk proyek 35 ribu Megawatt yang bakal digarap Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co. Ltd.