Puji CFW Tingkatkan Perputaran Ekonomi, Hetifah: Antisipasi Dampak Buruknya, Jangan Kebablasan

Berawal dari konten Tiktok, kawasan SCBD yang biasanya ramai dan selalu dilalui oleh lalu lalang para pekerja kantoran kini menjadi terkenal di kalangan generasi Z sebagai salah satu tempat berkumpul. SCBD yang merupakan singkatan dari Sudirman Central Business District pun kini berubah istilah menjadi Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok.

Kawasan itu pun gandrung menjadi tempat kumpul anak-anak asal Citayam dan sekitarnya dengan ciri khas pakaian mode masa kini. Mereka berlomba memunculkan trend fashion berdasar outfit yang mereka kenakan. Sampai-sampai, diselenggarakan lah acara Citayam Fashion Week (CFW) untuk mendukung kegiatan kreatif mereka.

Citayam Fashion Week sendiri berada di salah satu sudut penyeberangan dengan zebra cross terbentang di antara dua ruas trotoar dekat dengan stasiun kereta api Dukuh Atas. Menanggapi trend ini, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi kreatifitas anak-anak Citayam di SCBD.

Tetapi Hetifah mengingatkan, ada tugas dan peran kita bersama untuk pertama menyediakan ruang kreasi bagi mereka sehingga tidak mengganggu aktifitas publik dan selanjutnya adalah gerakan seperti ini, meski organik tetap saja butuh pendampingan, arahan dan pengawasan.

“Ajang Citayam Fashion Week (CFW) setidaknya menegaskan dua hal, yaitu masyarakat kita butuh lebih banyak fasilitas publik sebagai ruang ekspresi dan generasi muda kita butuh arahan,” begitu tulis Hetifah Sjaifudian dalam pesan singkatnya kepada redaksi Golkarpedia.com (28/07/2022).

Secara gamblang, Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah ini mendukung apapun yang dilakukan oleh generasi muda dengan catatan memunculkan energi dan reaksi positif. Gerakan CFW ini berdasar pandangan Hetifah sudah memenuhi unsur itu, hingga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat dan terjadinya akulturasi budaya di tempat tersebut.

“Saya mendukung dampak positif CFW seperti perputaran ekonomi masyarakat sekitar, kemajuan brand lokal, dan pertukaran budaya,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.

Tetapi, Hetifah memberikan catatan, bahwa jangan sampai terjadi hal-hal yang berlawanan dengan norma sosial masyarakat. Sebab gagasan utama CFW yang orisinil dari anak-anak muda di sana sudah sangat positif. Sayang kalau dicederai dengan pro kontra nantinya.

“Namun, saya menyayangkan jika terjadi hal-hal yang diluar norma dan nilai luhur masyarakat Indonesia di arena ini,” sebut Hetifah memperingatkan generasi muda yang ikut andil baik dalam penyelenggaraan atau hanya menjadi penikmat konten Citayam Fashion Week.

Meski begitu, Wakil Ketua Komisi X DPR ini berharap acara sejenis bisa bermunculan secara organik, berangkat dari kreatifitas masing-masing komunitas. Jika pun nanti ada kecenderungan kegiatan dianggap melenceng dan berpotensi melanggar norma sosial, Hetifah menegaskan, untuk mengantisipasi itu terjadi butuh adanya pendampingan dari orang tua dan pemerintah setempat.

“Adapun solusinya, saya berharap Pemprov dapat terus mendampingi kegiatan CFW tersebut, demikian pula sekolah maupun orang tua perlu memberikan pengarahan kepada anak-anak kita. Bebas berkreasi boleh, namun jangan kebablasan,” ujar Hetifah Sjaifudian menutup pernyataannya. (golkarpedia)