Prabowo Pikul Beban Berat Jika Nekat Pinang Cak Imin Jadi Cawapres di Pemilu 2024

Pertemuan politik antara elite Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru-baru ini menunjukkan pembentukan koalisi kedua parpol makin serius.

 

Bacaan pengamat politik Indonesia Political Power, Ikhwan Arif, manuver kedua parpol tersebut juga makin mengerucutkan potensi tiket capres-cawapres untuk Ketum Gerindra dan Ketum PKB.

“Gerindra dan PKB seperti sedang memperkuat ikatan batin untuk segera mendeklarasikan nama capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar,” kata Ikhwan dalam keterangannya, Kamis (28/7).

Apalagi, dalam pertemuan yang digelar di kawasan Jakarta Selatan, Senin malam (25/7) itu turut membahas piagam deklarasi atau kontrak politik untuk menyongsong pencalonan presiden dan wakil presiden 2024 nanti.

“Secara gamblang, kedua partai politik ini berambisi memenangkan Pilpres 2024. Kita lihat bagaimana figur Prabowo dan Muhaimin Iskandar ngebet maju di Pilpres 2024,” jelas Ikhwan Arif.

Jika duet ini benar-benar akan direalisasikan, maka tugas berat akan dipikul Prabowo Subianto. Sebab menurut Ikhwan, butuh usaha keras untuk mendongkrak suara dukungan untuk duet Prabowo-Muhaimin.

“Ini tugas berat Prabowo agar tidak terjadi kekalahan seperti di tahun 2019. Jika pertemuan hanya dilakukan di tingkat elite atau pusat, tentu capres dan cawapresnya akan kewalahan,” jelasnya.

Selain pertemuan tingkat elite, ambisi Prabowo-Muhaimin perlu digaungkan kedua partai politik hingga ke pengurus daerah.

“Dibutuhkan ketegasan pengurus partai untuk menyatukan suara mendukung capres dan cawapres pilihan partai atau koalisi partai,” tandasnya.(Sumber)