Amin Ak: Nafsu Bangun Kereta Cepat, Pemerintah Justru Bikin 4 BUMN Berdarah-darah

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) akan membuat perusahaan BUMN dalam negeri berdarah-darah.

“Fraksi PKS sangat prihatin dengan proyek kereta cepat. Proyek konsorsium antara perusahaan China dan empat perusahaan BUMN ini akan membuat BUMN kita berdarah-darah,” kata anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS, Amin Ak dalam konferensi persnya, Jumat (5/8).

Amin menuturkan, kondisi BUMN dalam negeri masih berjuang. Bahkan beberapa di antaranya sudah bangkrut.

Dijelaskan, BUMN dalam negeri memang memiliki aset dan likuiditas hingga ribuan triliun rupiah. Namun demikian, hal itu tidak semata-mata membuat perusahaan plat merah memiliki banyak modal.

“Asetnya ribuan triliun, tapi duit enggak punya. Untuk membangun jaringan dan sarana-prasarana saja butuh PNM, dan secara umum ROI (return on investment) BUMN hanya sekitar 3-4 persen. Masih sangat kecil,” papar Amin.

Kondisi ini diperparah dengan beban dari pemerintah. Proyek kereta cepat yang awalnya digarap dengan skema business to business (b to b) justru diambilalih pemerintah yang imbasnya melibatkan BUMN.

“Pemerintah memaksa BUMN-BUMN terlibat. Ini tentu sangat memberatkan nasib BUMN kita. BUMN kita menjadi tertatih-tatih, kembang kempis, sesak napas, dan bisa tambah parah, collapse,” tandasnya.(Sumber)