News  

Patung Kucing Libi di Kampung Susun Cakung, Monumen Kemanusiaan Warga Korban Gusuran Ahok

Setelah menunggu cukup lama, warga mantan Bukit Duri yang menjadi korban gusuran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada akhir 2016 silam, akhirnya menempati hunian berkualitas dan terjangkau.

Hari ini, Kamis (25/8), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur.

Bangunan berlokasi di lahan HPL No. 4 milik Unit Pengelola Kawasan Pusat Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah serta Permukiman (UPK PPUKMP), dengan jumlah 3 blok, 5 lantai, dan 75 unit hunian.

Menariknya, ada sebuah patung kucing berdiri gagah di depan kampung susun itu. Usut punya cerita, pada September 2016 silam.

Tepat ketika penggusuran pertama kali dilakukan, seekor kucing bernama Libi milik salah seorang anak di eks Bukit Duri melompat ke arah beko yang hendak menghancurkan rumah warga.

Kejadian itu disaksikan banyak orang. Warga mengira Libi mati tertimbun reruntuhan. Namun ajaibnya, Libi masih bisa selamat dan setiap sore ia akan datang ke lokasi reruntuhan tadi untuk sekadar tidur atau berdiam diri.

Libi lantas dijadikan simbol perjuangan kesetiaan dan resistensi warga yang rindu sekali akan tempat tinggal, tempat permukiman yang manusiawi, yang penuh akan nilai-nilai kegotong-royongan.

Melihat hal ini, Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Harianto Sinulingga, merasa terenyuh dengan kisah kucing yang diabadikan warga sebagai “Monumen Kemanusiaan”.

“Sebuah monumen yang menerangkan bagaimana seorang manusia dengan semena-mena menggusur manusia lain dari tanah dan gubuknya. Kejadian yang disaksikan seekor kucing itu terjadi pada 23 September 2016 di bukit duri JKT,” kata Andi Sinulingga seperti dikutip redaksi melalui akun Twitter miliknya.

Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung dibangun dengan luas unit hunian 36 m2, terdiri dari ruang privat sebesar 21 m2 dan ruang usaha sebesar 15 m2. Ruang usaha disediakan untuk memberi kesempatan bagi penghuni dalam mengembangkan produktivitas ekonomi rumahan dari unit huniannya.

Selain kualitas fisik bangunan yang baik, Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung didukung oleh lengkapnya sarana prasarana lingkungan, seperti tempat ibadah,

sanggar, kafe kebun/roof garden pada lantai atap, area komersial pada lantai dasar, jalur pedagang kaki lima sebagai ruang ekonomi warga, akses bagi penyandang disabilitas, ruang serbaguna pada tiap lantai, ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan warga untuk berkebun dan berinteraksi, serta area parkir.(Sumber)