Demokrat Yakin Anies Takkan Deadlock Pilih Cawapres Antara AHY Atau Aher

Capres NasDem Anies Baswedan dihadapkan pada dua pilihan nama cawapres dari calon parpol koalisi. Demokrat menawarkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan PKS menawarkan Ahmad Heryawan sebagai cawapres.

Kepala BPOKK DPP Demokrat Herman Khaeron mengatakan, pihaknya yakin Anies tak akan menemukan jalan buntu untuk memilih antara AHY dan Aher.

“Saya tidak merasakan, kami tidak merasakan deadlock, justru pembicaraan semakin baik,” kata Herman dalam diskusi bertajuk ‘Menebak Arah Koalisi Capres’, Sabtu (29/10).

Terkait kans adanya nama cawapres lain, Herman yakin tak akan ada perubahan berarti dalam rencana capres-cawapres yang akan diusung. Terlebih, kata dia, PKS dan Demokrat memiliki elektabilitas yang baik.

“Politik ini, kan, dinamis dan tentu kalkulasinya tidak bisa diprediksi secara pasti. Tapi kami meyakini bahwa ada para kandidat yang diusung dalam koalisi perubahan ini tidak ada perubahan,” ucap dia.

“Karena kalau kita melihat dari hasil survei yang memiliki elektabilitas, memiliki struktur partai tentu PKS dan Demokrat,” imbuh anggota komisi VI DPR ini.

Ia berpandangan AHY merupakan cawapres yang tepat untuk Anies. Menurutnya, AHY merupakan sosok yang energik.

“Tentu bagi Demokrat kami mengusulkan Mas Agus Harimurti Yudhoyono, ketum yang energik, punya kemampuan kemudian punya manajerial yang baik, kemudian insyallah mampu. Salah satunya juga PKS mengusulkan Aher, tentu kami menghormatinya, bagaimana fokusnya untuk yang terbaik untuk pasangan ke depan,” kata dia.

Lebih lanjut, Herman menuturkan cawapres tetap akan dipilih oleh Anies sesuai dengan mandat dari Ketum NasDem Surya Paloh.

“Secara eksplisit sudah disampaikan oleh Bang Surya bahwa cawapres diserahkan kepada Mas Anies dengan tiga kriteria. Pertama, cawapres ini yang mampu memenangkan Pilpres 2024, kedua mampu menguatkan koalisi termasuk di parlemen. Ketiga, tentu jadi prasyarat menjadi dwitunggal capres-cawapres harus dwitunggal. Cawapres tidak boleh jadi ban serep, tapi dua-duanya mampu mewujudkan visi misi arah bangsa ke depan,” tutup dia. {sumber}