Panas Dingin Nasdem Jelang Reshuffle Kabinet

Perhatian publik makin tertuju ke Partai Nasdem menjelang reshuffle atau perombakan kabinet yang diprediksi akan dilakukan dalam waktu dekat. Setelah diserang secara terbuka oleh PDIP, Nasdem dibuat pusing dengan kabar mundurnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Plate seusai penetapan direktur utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (dirut Bakti) Kemenkominfo sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek BTS di Kemenkominfo.

Kabar pengunduran diri itu pun langsung dibantah Johnny, kemarin. “Mengingat informasi terkait dengan tugas kami sebagai menkominfo RI yang telah beredar secara luas di masyarakat, khususnya dalam media sosial, maka dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini kami masih melaksanakan tugas dan fungsi yang dipercayakan oleh Bapak Presiden sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju,” ujar Johnny saat dikonfirmasi, Kamis (5/1/2023).

Namun, Johnny pasrah jika benar tugasnya akan dicukupkan. Ia menyerahkan seluruh keputusan mengenai jabatannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk jika ia dicopot. “Membentuk dan mengubah atau mengganti anggota kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan prerogatif presiden sesuai konstitusi Indonesia,” ujar Johnny yang juga menjabat sebagai sekretaris jenderal (sekjen) Partai Nasdem tersebut.

photoKepuasan Menteri Nasdem vs PDIP – (Republika)
Perhatian publik tertuju ke Nasdem sejak Presiden Jokowi mengisyaratkan akan melakukan reshuffle. Suasana “tidak enak” antara Jokowi dan Nasdem memang terjadi sejak partai besutan Surya Paloh itu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Istana pun dikabarkan meradang karena langkah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh itu.

Isu mundurnya Johnny Plate menggelinding bak bola salju pada Kamis (5/1) siang setelah penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejakgung) menetapkan tiga tersangka perkara dugaan korupsi proyek penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Rabu (4/1) malam. Salah satu tersangkanya adalah selaku Dirut Bakti Kemenkominfo Anang Achmad Latif (AAL).

Kabar pengunduran diri Plate pun membuat koleganya di Nasdem meradang. “Tidak benar itu. Yang edarkan siapa? Yang goreng-goreng siapa lagi itu?” ujar Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali, saat dikonfirmasi.

Nada kesal pun ditunjukkan Ketua DPP Partai Nasdem Charles Meikyansah. “Tidak benar itu infonya,” kata dia.

Charles pun mengaku telah berkomunikasi dengan Johnny Plate perihal isu pengunduran diri. Menurut Charles, informasi itu diembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan ingin Nasdem keluar dari koalisi di pemerintahan. “Harusnya konfirmasinya kepada mereka yang mengembuskan informasi itu,” ucap Charles.

Presiden Jokowi diketahui beberapa kali memberi isyarat dan meminta masyarakat untuk menunggu perombakan kabinet yang akan dilakukannya. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun telah menugaskan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk bertemu Jokowi. Pertemuan tersebut terjadi istana pada Senin (2/1), pukul 14.30 WIB, atau pada hari yang sama ketika Jokowi mengisyaratkan akan ada reshuffle.

Dalam pertemuan itu, Hasto mengakui, ada pembicaraan rahasia yang tak bisa disampaikan ke publik. “Ya, rahasia, namanya ditugaskan. Kan kita ketemu dengan Presiden Jokowi sifatnya very very strictly confidential,” ujar Hasto, Selasa (3/1).

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengingatkan kepada seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk menyukseskan dua tahun terakhir pemerintahan Presiden Jokowi. Dia menyebut terdapat sejumlah menteri yang kinerjanya perlu dievaluasi.

“Yes, (reshuffle) keniscayaan. Kalau menurut saya, itu pasti. Tentang kapan, ya, itu jangan bertanya kepada saya,” ujar Djarot.

Secara khusus, Djarot menyoroti kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Keduanya diketahui merupakan kader Partai Nasdem. Menurut Djarot, keduanya seharusnya mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Menariknya, Djarot dalam kesempatan itu tidak menyebut nama Menkominfo Johnny untuk mundur.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyebut kemungkinan perombakan menteri jajaran Kabinet Indonesia Maju akan dilakukan dalam waktu tidak lama lagi.

Ia pun meminta masyarakat untuk menunggu keputusan Presiden Jokowi. “Mungkin Januari ini,” kata dia.

Ngabalin berseloroh agar menteri yang terkena reshuffle nantinya tak marah jika harus diganti. “Kalau nanti ada menteri yang diganti, harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal Anda dipilih. Jangan marah, jangan dongkol, karena waktu Anda sudah sampai di sini saja,” ujar Ngabalin.(Sumber)