Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap obrolannya dengan Denny Indrayana soal beberapa hal, salah satunya cerita Denny yang ingin mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Mahfud menyebut, setiap orang berhak mendukung siapa pun menjadi capres, tapi dia sebagai pemerintah tidak bisa menyampaikan keberpihakan pada capres tertentu.
“Pak saya ini mendukung Anies, boleh ndak, Pak? Ya boleh saya bilang. Dia kan junior dekat dengan saya. ‘Ndak apa-apa Pak saya dukung?’ Ndak apa-apa saya bilang’, saya dorong mau mendukung Anies, tapi saya tidak mendukung Anies saya bilang,” ucap Mahfud di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (31/1).
Mahfud mengatakan negara menjamin hak warga negara dalam Pemilu untuk memilih calon pemimpin. Dukungan juga boleh saja disampaikan ke partai politik yang mengusung.
“Hak Anda untuk mencalonkan Anies saya jamin sepenuhnya, tidak akan ada yang menghalangi, dan saya akan menjadi jaminan. Silakan, gitu, itu hak politik, tinggal anda bisa ke partainya,” tuturnya.
Ramai-ramai Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024
Denny Indrayana bicara soal dukungannya terhadap Anies Baswedan. Hal tersebut merespons pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang menceritakan soal momen dirinya menyatakan dukungan terhadap Anies di Pilpres 2024.
Denny bercerita, pernyataan dukungan terhadap Anies yang disampaikan ke Mahfud MD dalam pertemuan pada Rabu (25/1) malam. Denny membenarkan dirinya mendukung Anies sebagai presiden.
“Betul saya sampaikan ke Pak Mahfud bahwa saya dengan seorang rekan akademisi yang juga tokoh antikorupsi di Yogya, bersepakat bahwa, kata Pak Mahfud, Denny Indrayana mendukung Anies. Betul. Tapi yang tidak benar, mohon untuk koreksi, dikatakan saya minta izin. Enggak, saya enggak minta izin, saya menyampaikan informasi,” ungkap Denny usai mendaftarkan gugatan 13 serikat pekerja terhadap Presiden dan DPR soal Perppu Cipta Kerja ke PTUN Jakarta, Rabu (1/2).
“Bahwa saya ini dengan rekan x bersepakat untuk mendukung Pak Anies. Kata Pak Mahfud, ‘oh bagus. Bagus kalau Pak Anies bisa jadi capres. Silakan didukung biar rakyat ada pilihan’,” lanjutnya.
Denny menyebutkan, dalam momen itu Mahfud juga menyampaikan nama yang didukungnya. Namun Denny tak mengungkapkan siapa. Dia meminta hal tersebut ditanyakan langsung ke Mahfud.
Mengapa Pimpinan PKS Buat Keputusan Dukung Anies Capres di Turki?
Pengumuman dukungan itu disampaikan setelah Sohibul bersama Sudirman Said (tim Anies), dan Iftitah (perwakilan Demokrat) menemui Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Istanbul, Turki.
Di kota yang juga dikenal dengan Konstantinopel dan Bizantium itulah keputusan PKS mendukung Anies diputuskan. Mengapa di Istanbul?
Sudirman Said menjelaskan, dua tokoh sentral PKS itu sudah beberapa hari terakhir berada di luar negeri. Mereka punya agenda masing-masing di negara-negara yang berbeda. Namun, keduanya bertemu di Istanbul.
Sohibul, Sudirman, dan Iftitah, lalu terbang dari Jakarta pada Jumat (27/2) pukul 21.40 WIB dengan pesawat Turkish Airline dari Bandara Soekarno-Hatta.
Ketiganya terburu-buru harus menuju Istanbul, karena siang hari sampai sore, mereka menggelar pertemuan di rumah Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pesawat yang membawa ketiganya mendarat di Istanbul Sabtu subuh.
Rocky Gerung dan Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Deklarasi Dukung Anies
Mereka menamakan organisasinya dengan Kuning, Ijo, Biru (KIB).
Kuning, Ijo, Biru diambil dari warna-warna sejumlah organisasi relawan yang terdiri dari Go Anies, Forum Ka’bah Membangun, dan Anies Amanat Indonesia.
Dari tiga organisasi itu, sebagian dari pengurusnya adalah kader-kader dari partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Acara tersebut juga dilakukan dengan acara diskusi yang diisi oleh mantan pimpinan KPK, Saut Situmorang, mantan Politisi PSI, Surya Tjandra, dan Pengamat Politik, Rocky Gerung.
Dalam diskusi tersebut, ketiga narasumber semua mendukung Anies sebagai capres 2024. Mereka menganggap Anies adalah sosok yang berintegritas dan membawa perubahan.(Sumber)
